Daya Saing Industri Tekstil Melemah

Bisnis.com,19 Feb 2016, 01:31 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Ilustrasi industri tekstil/Eratexco.com

Bisnis.com, JAKARTA - Industri teekstil dan produk tkstil (TPT) mengalami kemunduran daya saing pada ekspor ke Uni Eropa dan Amerika Serikat yang tampak dari nilai ekspor Vietnam dua kali lebih besar dari Indonesia.

Pangsa pasar industri TPT Indonesia di wilayah Uni Eropa dan AS terus anjlok. Penurunan tercatat 19,57% pada kuartal I periode 2013-2014 di Uni Eropa, sedangkan penurunan di pasar AS minus US$165 juta di periode yang sama.

Namun, ekspor ke Jepang terus naik sebesar US$51 juta dolar dengan jumlah ekspor US$1,438 miliar pada 2014, tapi masih juga kalah dengan Vietnam yang mampu mencapai US$3,142 miliar di tahun yang sama.

“Vietnam kan termasuk Less Development Country (LDC) jadi Generalized System of Preference (GSP) besar. Apalagi tarif listrik di Vietnam 6 sen/kwh, tapi di Indonesia 11 sen/kwh,” kata Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) ade Sudrajat di Jakarta pada Kamis (18/2/2016).

Dia menilai realisasi free trade agreement (FTA) dengan Uni Eropa merupakan solusi yang paling memungkinkan mendongkrak kinerja ekspor.

Menurut Ade, penurunan di China seharusnya menjadi kesempatan bagi Indonesia. “Tapi kalau Indonesia belum memiliki FTA, itu tidak akan menjadi keberkahan bagi lapangan pekerjaan dan devisa kita, tapi justru bagi negara-negara seperti Vietnam dan Myanmar yang termasuk LDC,” ujar Ade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini