Bisnis.com, BANDUNG--- Menteri BUMN Rini Soemarno mengharapkan bank BUMN dapat lebih efisien dengan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) lebih rendah dibandingkan dengan kondisi pada saat ini.
Menurutnya, pemerintah meminta bank BUMN supaya lebih efisien di masa mendatang. “Di Asean ini, NIM sudah bisa mencapai di bawah 4%, malahan kalau perlu lebih baik di bawah lagi dari 4%,” katanya seusai menghadiri acara BUMN Hadir Untuk Negeri di Bandung, Jumat (19/2).
Rini yakin hal tersebut dapat dilakukan dengan cara efisiensi. Sejumlah cara yang dapat ditempuh oleh perbankan adalah saling memanfaatkan penggunaan (sharing) teknologi informasi dan anjungan tunai mandiri (ATM).
“Bagaimana bank BUMN ini sharing IT, sharing ATM, itu menjadi cost lebih murah,” kata Rini.
Seperti diketahui, pemerintahan Joko Widodo kini tengah mendorong efisiensi bank BUMN dengan cara penggunaan satu sistem terpadu ATM untuk empat bank yang terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Sinergi dengan nama ATM Himbara itu juga merupakan salah satu langkah awal bagi bank BUMN dalam pembentukan holding bank BUMN yang ditargetkan rampung pada 2018. Lembaga yang dipertimbangkan untuk menjadi perusahaan induk bank BUMN adalah PT Danareksa (Persero).
Salah satu tujuan pembentukan holding tersebut adalah efisiensi sekaligus meningkatkan kapasitas perbankan milik negara dalam melakukan pembiayaan infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel