Bisnis.com, JAKARTA – Nama Agus Susanto mencuat setelah ditunjuk Presiden Joko Widodo menggantikan posisi Elvyn G. Masassya sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan periode 2016-2021.
Agus memiliki latar belakang seorang bankir dengan posisi terakhir sebagai Senior Vice President Bank CIMB Niaga. Selain telah 25 tahun berkecimpung di dunia perbankan, dia juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan pasar modal.
“Kompetensi saya di bank dan juga pasar modal karena saya menangani seluruh kegiatan atau produk perbankan yang berhubungan dengan pasar modal,” ujarnya seusai dilantik, di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, (23/2/2016).
Agus merupakan alumni INSEAD Fontainebleau Perancis, konsentrasi bidang studi Global Executive Leadership yang melanjutkan strata duanya di Universitas Gajah Mada Yogyakarta untuk bidang studi pemasaran.
Posisi terakhir Agus adalah Senior Vice President CIMB Niaga. Sebelumnya, dia juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Niaga Managemen Citra dan Presiden Direktur Dana Pensiun Bank CIMB Niaga.
Adapun, dirinya aktif di berbagai kegiatan Asosiasi Profesi Pasar Modal dan Perbankan nasional maupun internasional, a.l Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI), Asosiasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI), Asosiasi Wali Amanat Indonesia (AWAI), Perbanas, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), dan International Securities Services Asociation (ISSA) Luxemburg.
Dengan pengalamannya di pasar modal, Agus langsung menargetkan BPJS Ketenagakerjaan untuk mendapatkan imbal hasil atau yield yang maksimal di tahun ini dengan mencoba memetakan kembali portofolio investasi.
“Dalam dua minggu ini kami akan lihat posisi portofolio, idealnya seperti apa. Dengan pengalaman masing-masing [dengan direksi], kami akan coba sinergi dan memikirkan yang lebih baik bagi pekerja maupun ekonomi nasional,” ujarnya.
Tahun lalu, BPJS Ketenagakerjaan mengelola dana kelolaan mencapai Rp204 triliun. Pada tahun ini, Agus mengatakan pihaknya akan meneruskan peta jalan yang dijalankan direksi yang lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel