Home Credit Alirkan Pembiayaan Rp10 Miliar di Surabaya

Bisnis.com,23 Feb 2016, 17:39 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
rupiah

Bisnis.com, SURABAYA—Home Credit Indonesia optimistis bisa menyalurkan pembiayaan di Surabaya, Jawa Timur setiap bulan Rp10 miliar mulai triwulan kedua tahun ini.

 

CEO Home Credit Indonesia Jaroslav Gaisler mengatakan sejak pertama kali tandang ke Surabaya, kota ini diyakininya bakal menjadi pasar potensial selain DKI. Kota Pahlawan pasalnya merupakan metropolitan tak ubahnya Ibu kota.

 

“Saya lihat ada banyak potensi consumer landing di sini, ada banyak existing partner juga disini. Oleh karena itu akan terus tumbuhkan kemitraan-kemitraan baru,” ucapnya di Surabaya, Senin (22/2/2016).

 

Home Credit Indonesia masuk ke Surabaya pertama kali pada November 2015. Sejak saat itu hingga penghujung Januari tahun ini terkumpul pembiyaan senilai Rp5 miliar, khusus pada Februari berkisar Rp4 miliar.

 

Sampai dengan akhir bulan lalu total nasabah Home Credit sekitar 2.000 orang. Secara umum perusahaan pembiayaan consumer ini memiliki lebih dari 300.000 nasabah aktif, lebih dari 1.700 titik distribusi penjualan, dan 2.300 karyawan.

 

“Di Pulau Jawa tidak hanya Surabaya, kami juga akan masuk Jogjakarta dan Semarang pada tahun ini,” tutur Jaroslav.

 

Sebelum merambah kota lain di Pulau Jawa, berkaca dari Surabaya, diakui perusahaan tidaklah mudah. Oleh karena itu harus ada pemetaan mendetil terkait potensi nasabah yang ada.

 

Hal tersebut dikemukakan Andri Yulianto selaku City Manager Home Credit Indonesia untuk Surabaya. “Banyak tantangan di lapangan, tetapi kami juga punya expert team dan kami siap melakukan city maping,” katanya.

 

Andri menjelaskan untuk mencapai target penyaluran pembiayaan Rp10 miliar per bulan, pihaknya harus mampu memenuhi sejumlah target lain. Salah satunya adalah kehadiran 180 outlet distribusi di Surabaya dan Sidoarjo.

 

Dengan rerata pembiayaan setiap nasabah tertinggi Rp15 juta, Andri mengaku belum dapat mengkalkulasi berapa nasabah yang bakal terlayani jika angka Rp10 miliar itu tercapai.

 

“Nasabahnya belum bisa kalkulasikan. Yang pasti angka Rp10 itu adalah angka psikologis yang bisa kita capai,” ujar dia.

 

Sejalan dengan rasa optimis Home Credit di daerah, secara nasional juga demikian. Perusahaan membidik Rp1,5 triliun – Rp1,6 triliun sebagai nilai pembiayaan yang akan direalisasi tahun ini, naik tiga kali lipat dari 2015.

 

Perluasan pasar ke sejumlah kota besar seperti Surabaya dan Makasar diyakini mampu mendorong target pembiayaan. Home Credit Indonesia bermimpi bisa menyediakan layanan di seluruh kota tier 1 dan 2 di Indonesia.

 

“Kami lihat besarnya kepercayaan konsumen untuk spending. Tanpa perlu agunan, kami punya interest rate yang kompetitif,” kata Jaroslav.

 

Dia menyatakan spending konsumen akan membantu perekonomian karena ini memunculkan permintaan barang dan lapangan kerja.

 

Kontribusi paling besar dalam pembiayaan yang diberikan Home Credit Indonesia 80% berasal dari ponsel dan aneka gadget lain, seperti computer jinjing. Belanja konsumen terhadap gadget diyakini takkan surut pada 2016.

 

Home Credit Indonesia terus mencari peluang kemitraan dengan ritel. Mitra yang kini bekerja sama dengan sejumlah perusahaan, yaitu Erafone, Electronic Solution, Home Solution, Informa, Electronic City, IKEA, Oke Shop, Global Teleshop, Hypermart, Trans Hello, Lotte Mart, dan lain-lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini