Merck Indonesia Berkomitmen Tingkatkan CPOB

Bisnis.com,24 Feb 2016, 21:44 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Merck Indonesia berkomitmen dalam mengimplementasi Cara Pembuatan Obat yang Baik/ilustrasi

Bisnis.com JAKARTA - Merck Indonesia berkomitmen dalam mengimplementasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dengan melakukan internal dan eksternal audit bagi karyawannya.

Merck Indonesia melakukan internal audit lakukan secara reguler atau satu hingga dua tahun sekali, yaitu dengan menjamin semua karyawan mengerjakan proses produksi sesuai dengan CPOB. Eksternal audit juga dilakukan dengan dibantu oleh corporate security.

“Semua karyawan baim yang masa kerjanya sudah berpengalaman harus melalui quality assurance untuk CPOB,” kata Direktur Pabrik Merck Indonesia Arryo Aritrixso Wachjuwidajat pada Rabu (24/2/2016).

Merck Indonesia juga melakukan pelatihan yang diberikan kepada karyawan yang bertugas di bagian produksi dan packaging. Dari pelatihan ini, manajemen Merck Indonesia mengaku mampu mencatat efisiensi 300 juta euro.

Merck Indonesia mengklaim termasuk salah satu perusahaan farmasi yang mendapat nilai tertinggi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam penerapan CPOB. Dia mengatakan hampir 100% pabriknya sudah melakukan sistem produksi yang sesuai dengan standar CPOB.

“Industri farmasi adalah industri yang highly regulated dalam menerapkan prosedur teknis dan operasi dalam hal ini CPOB. Kalau tidak ada standar yang baku dari BPOM untuk memproduksi produk farmasi, perusahaan tidak akan punya mercusuar bagaimana produk itu dimanufaktur,” ujarnya.

Di tempat berbeda, Tengku Bahdar Johan Hamid, Deputi I Bidang Pengawasan Produk Terapetik, Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif, mengatakan belum tentu perusahaan farmasi multinasional menerapkan CPOB lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lokal nasional.

“Perusahaan dalam negeri yang sudah besar juga enggak kalah kok. Bahkan obat-obat dalam negeri seperti Dexa (Medica) dan sudah diterima di Eropa dan Amerika (Serikat). Kita kan anggota PIC/S (The Pharmaceutical Inspection Convention and Pharmaceutical Inspection Co-operation Scheme), jadi sistem pemeriksaan BPOM sudah diakui dunia,” ungkapnya.

Di sisi lain, Bahdar Johan mengakui bahwa CPOB yang diterapkan oleh Merck Indonesia memang sudah baik dan diakui dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini