PRODUKSI MINYAK: Iran Tolak Kesepakatan Pembekuan Arab Saudi dan Rusia

Bisnis.com,24 Feb 2016, 10:56 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Pertambangan minyak di lepas pantai/Antara

Bisnis.com, TEHERAN - Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh pada Selasa (23/2/2016) menolak kesepakatan pembekuan produksi antara dua produsen utama Arab Saudi dan Rusia, menyebutnya sebagai "lelucon", kantor berita ISNA melaporkan.

"Beberapa negara tetangga telah meningkatkan produksi mereka selama bertahun-tahun menjadi 10 juta barel per hari dan jumlah ekspor, kemudian mengatakan mari kita semua membekukan produksi minyak kita," kata Bijan Zanganeh.

"Mereka membekukan produksi pada 10 juta barel per hari dan kami membekukan pada satu juta barel per hari. Ini adalah lelucon yang sangat lucu." Dalam upaya untuk menstabilkan pasar yang kelebihan pasokan, Rusia dan anggota OPEC Arab Saudi, Venezuela dan Qatar pada Selasa mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan awal untuk membekukan produksi pada tingkat Januari, asalkan produsen utama lain mengikutinya.

Berita itu memicu harapan pasar akan stabilisasi setelah harga minyak tenggelam ke dekat terendah 13-tahun pekan lalu, karena kelebihan pasokan terus bertahan -- tapi kecewa mereka tidak berupaya memangkas produksi.

Iran, yang memiliki cadangan minyak mentah terbesar kedua di dunia, telah meningkatkan produksinya sejak kesepakatan dengan kekuatan Barat mengakhiri sanksi atas program nuklir kontroversialnya.

Zanganeh mengatakan dalam menanggapi pengumuman pembekuan bahwa "ada ruang untuk diskusi" tetapi bahwa itu "tidak akan menyerahkan" pangsa pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini