Transformasi Ndeso Jadi Kunci Bangun Kota Cerdas

Bisnis.com,26 Feb 2016, 04:10 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya
Jakarta Smart City/Jakarta.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Menciptakan kota yang cerdas layak huni harus dimulai dari perubahan perilaku para masyarakatnya. Sejarah Indonesia yang berasal dari peradaban desa membutuhkan sistem transformasi yang masif agar perencanaan tersebut terimplementasi dengan baik.

Pengamat Pembangunan Kota Syahrial Loetan mengatakan manusia menjadi pemegang kunci dalam pembangunan tersebut. Transformasi yang paling pertama harus dilakukan adalah mengubah cara berpikir manusia untuk melakukan setiap hal dengan efisien.

“Sekarang kalau kita bicara Indonesia, ini kan bukan seperti kertas kosong lagi. Jadi harus ada unsur ‘pemaksaan’ untuk membuat masyarakat yang sudah menentukan tinggal di kota selalu melakukan segala hal dengan efisien,” katanya seusai acara Transforming Lives Human & Cities yang diadakan Universitas Pelita Harapan (UPH) di Jakarta, Kamis (25/2/2016).

Mantan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) ini juga menegaskan dengan sistem otonomi yang dianut negara ini, peran kepemimpinan menjadi yang utama. Nantinya komitmen yang dibuat dan dijalankan para pemimpin daerah akan menentukan arah pembangunan daerahnya.

Syahrial mencontohkan dua kota yang berpotensi disebut sebagai kota cerdas layak huni yakni Bandung dan Surabaya. Menurutnya, penyokong utama kedua kota itu adalah pemimpin yang jeli membuat pembangunan untuk masyarakatnya.

“Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) lima tahun memang tidak pernah disebut secara spesifik siapa yang menjadi kota cerdas karena seharusnya ini menjadi sinyal untuk para pemimpin daerah yang cerdas dalam membangun kotanya,” ujarnya.

Syahrial menyebutkan pemimpin Jakarta juga terlihat berupaya dalam menciptakan ibu kota yang layak huni. “Dari Jakarta kita bisa contoh sisi kemanusiaan Pak Ahok yang menyediakan tempat bagi warga dahulu sebelum memindahkan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini