Dukung Konservasi Laut, Jerman Kucurkan 7 Juta Euro

Bisnis.com,03 Mar 2016, 16:00 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Ilustrasi/Bisnis.com

Kabar24.com, JAKARTA – Pemerintah Jerman akan mengucurkan dana sedikitnya 7 juta euro atau setara sekitar Rp100, 71 miliar untuk menjalankan program-program konservasi terumbu karang di Indonesia, Malaysia, dan FIlipina. Program ini akan berlangsung selama 3 tahun yaitu 2016-2018.

Pemerintah Jerman melalui Kementerian Lingkungan dan Konservasi Alam telah sejak 2012 memberikan dukungan pada program-program utama oleh organisasi Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Society (CTI-CFF) dan Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbit (GIZ).

CTI-CFF merupakan lembaga independen yang fokus pada konservasi biota bawah laut yang terbentang di beberapa negara yaitu Indonesia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Malaysia, Filipina, dan Timor Leste. Untuk pendanaan periode 2016-2018 ini, program difokuskan untuk terumbu karang yang terbentang di perairan Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Country Director GIZ, Peter Palesch mengungkapkan pendanaan akan dikhususkan untuk mengelola terumbu karang di 3 negara tersebut, yang disebut Bentang Sulu-Sulawesi. Pasalnya, wilayah ini merupakan wilayah kelautan dengan ekosistem paling produktif dan beragam.

“Segituga karang ini merupakan yang paling produktif dan dikenal sebagai pusat keragaman laut dengan jumlah terumbu karang, binatang, dan tumbuh-tumbuhan tertinggi di dunia. Di sana hidup lebih dari 3.000 jenis ikan,” ungkap Palesch dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/3).

Palesch menyampaikan saat ini banyak tantangan yang dihadapi oleh organisasi-organisasi yang mengupayakan konservasi kelautan seperti penangkapan ikan yang berlebihan, penangkapan ikan dengan praktik-praktik berbahaya, dan polusi laut yang mengancam keberadaan terumbu karang.

Hal tersebut menyebabkan habitat laut yang hdup di terumbu karang pun terancam. Mulai dari hutan bakau,  batu karang, dan tempat tumbuhnya rumput laut berpotensi kehilangan fungsinya sebagai penyedia makanan dan tempat bertumbuhnya organisme laut.

“Indonesia, Filipina, dan Malaysia harus bekerjasama untuk mengatasi ancaman-ancaman ini,” ungkap Palesch.

Franca Sprong, Project Director GIZ mengatakan pihaknya dan CTI-CFF telah dalam beberapa hari terakhir mendiskusikan program-program yang akan diimplementasikan dalam proyek konservasi laut ini.

“Kami ingin membantu Indonesia, dan Filipina, dan Malaysia untuk melindungi wilayah terumbu karangnya. Negara-negara ini berkomitmen untuk melindungi wilayahnya masing-masing,” ungkap Franca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini