Kendall Oil Optimistis Raup Pasar Premium

Bisnis.com,03 Mar 2016, 19:15 WIB
Penulis: Duwi Setiya Ariyanti
Kendall Oil/philips66lubricants.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kendall Oil, produk dari Phillips 66, perusahaan pembuat pelumas asal Amerika Serikat, optimistis bisa meraup pasar kelas premium.

Director of International Sales Lubricants Phillips 66, Julie Thompson, mengatakan optimisme masuk ke pasar Asia Tenggara dengan membidik Indonesia, bukan sekadar target asal.

Pasalnya, Indonesia yang didukung dengan kondisi ekonomi cukup stabil, serta pertumbuhan kelas menengah yang baik menjadi suasana positif bagi bisnisnya.

Adapun, pasar terbesar Kendall Oil sendiri cenderung memiliki karakteristik yang sama dengan Indonesia. Penjualan terbesarnya disumbang dari negara-negara yang berada di sekitar garis khatulistiwa seperti Dominika yang berada di sekitar Laut Karibia dan Ekuador. Terakhir, catatan positif juga diraih dari respons konsumen di Oman.

Negara tersebut, katanya, memiliki karakteristik yang nyaris sama dari segi iklim, kepadatan jumlah kendaraan di jalan raya hingga kondisi lingkungannya. Pihaknya meyakini bisa meraih kue pasar pelumas di Indonesia.

"Kami senang dengan hasilnya. Kami optimistis bisa sukses juga di Indonesia," ujarnya di sela acara peluncuran Kendall Oil di Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Masalah kompetisi, katanya, bukan hal baru. Namun, pihaknya meyakini pelanggan akan menemukan nilai lebih jika harus dibandingkan pelaku usaha di bidang pelumas lokal dan internasional lainnya.

"Kami sadar kami harus berkompetisi untuk pelanggan yang mau menghargai produk berkualitas tinggi," katanya.

Adapun, Indonesia telah membuka persaingan di antara pelaku industri pelumas.

Hak monopoli terhadap perusahaan pelat merah dicabut dengan terbitnya Keppres No.21/2001 tentang Pelayanan Penyediaan Pelumas.

Saat ini, Pertamina Lubricants menguasai 56,87% pasar oli nasional, disusul Shell dengan pangsa pasar di kisaran angka 12%.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini