Reformasi Ekonomi Lanjutan Diperlukan Agar Naik Kelas

Bisnis.com,08 Mar 2016, 20:19 WIB
Penulis: Arys Aditya
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro/Reuters

 

Bisnis.com, JAKARTA - Reformasi ekonomi lanjutan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkesinambungan yang akan mendukung upaya Indonesia untuk naik kelas dari negara kelas menengah (middle income countries).

Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan, untuk dapat melakukan reformasi lanjutan tersebut, Indonesia perlu mengembangkan kebijakan yang didesain khusus untuk mengatasi berbagai hambatan dalam perekonomian.

“Salah satu cara untuk mencapai reformasi lanjutan tersebut adalah dengan mengembangkan kebijakan yang efektif, yang didesain khusus untuk mengatasi hambatan struktural yang telah membatasi pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Bambang ketika membuka Indonesia-Australia High Level Policy Dialogue 2016, seperti dilansir di laman Kemenkeu, Selasa (8/3/2016).

Dia menuturkan, pertukaran pengetahuan dan ide-ide dalam forum tersebut akan membantu Indonesia untuk menentukan kebijakan ekonomi Indonesia ke depan.

Indonesia-Australia High Level Policy Dialogue sendiri pertama kali digelar pada tahun 2007 sebagai kegiatan kolaboratif antara kedua negara. Dialog ini mewadahi institusi dan ahli dari kedua negara untuk membahas isu-isu strategis di bidang ekonomi yang dihadapi oleh Indonesia maupun Australia.

“Untuk dialog tahun ini, saya berharap diskusi dapat dilakukan untuk menjawab tiga pertanyaan berikut. Pertama, bagaimana kebijakan fiskal dapat membantu pemerintah untuk mencapai tujuannya terkait pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” katanya.

Kedua, lanjutnya, bagaimana pemerintah dapat mendukung sektor industri untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Ketiga, apakah peran ekonomi internasional dalam membantu pemerintah mencapai tujuan pertumbuhan yang inklusif.

Pembahasan dalam forum ini sendiri fokus pada tiga topik utama, yaitu reformasi kebijakan fiskal, reformasi dan tantangan sektor industri, serta perekonomian internasional. Topik-topik tersebut dipilih karena dinilai relevan dengan kondisi ekonomi kedua negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini