Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berupaya untuk melakukan sejumlah terobosan yang mendukung perekonomian Bumi Etam.
Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal HP mengatakan seluruh kabupaten dan kota di Kaltim memiliki sumber daya alam (SDA) sebagai keunggulan kompetitif yang didukung dengan potensi sumber daya manusia (SDM).
"Kedua potensi tersebut hendaknya dapat didayagunakan dan diolah semaksimal mungkin masing-masing daerah," ujarnya seperti yang dikutip dari Laman Pemprov, Jumat (11/3/2016).
Untuk mengolah potensi tersebut perlu dilakukan terobosan dalam menciptakan karya dan inovasi-inovasi baru yang dapat mendukung bangkitnya perekonomian masyarakatn khususnya menarik penanaman investasi baik dari dalam (PMDN) maupun luar negeri (PMA).
Termasuk bagaimana mengembangkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di lingkungan masyarakat yang didukung SDM unggul dan berkualitas, agar mampu bertahan dan berkompetisi terhadap krisis dan persaingan ekonomi global, kata Mukmin
Dia menilai dengan sejumlah potensi yang ada, Kaltim terus berusaha menggerakkan iklim investasi yang lebih baik sehingga mampu menyerap masuknya modal dalam negeri dan investasi asing sebanyak mungkin.
Pengembangan klaster industri di beberapa daerah menjadi peluang investasi yang bisa dipromosikan kepada penanam modal baik dari luar maupun dalam negeri.
"Pengembangan klaster industri ini menjadi fokus kita kedepan guna membenahi pengelolaan SDA. Artinya, kita akan terus melakukan hilirisasi industri dengan berbagai nilai tambahnya, sehingga kita tidak sekedar menjual dan mengekspor komoditas ekstraktif atau primer," Jelas Mukmin.
Klaster industri yang dimaksud, yakni klaster industri berbasis migas dan kondensat di Bontang, serta klaster industri berbasis pertanian dan oleochemical di Kutai Timur.
Kedua klaster industri tersebut tengah berjalan, khusus di Bontang sudah beroperasi.
Kawasan ekonomi khusus ini terdiri dari KIPI Maloy (Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy), Kawasan Batuta Chemical Industry Project (BCIP) dan Trans Kalimantan Economic Zone (TKEZ) di Lubuk Tutung, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur.
"Ini merupakan kesempatan kita untuk mengembangkan keunggulan komparatif yang ada menjadi keunggulan kompetitif, yakni melalui produk-produk turunan dari bahan baku baik dari SDA ataupun kelapa sawit yang selama ini diekspor dalam bentuk mentah," ucapnya.
Mukmin mengimbau kepada jajaran pemerintah kabupaten/kota se Kaltim, agar senantiasa berusaha menjaga keamanan dan ketertiban di daerah masing-masing supaya Kaltim tetap kondusif.
"Stabilitas keamanan di suatu daerah juga sangat diperlukan sebagai prasyarat bagi masuknya penanaman modal atau investasi, baik yang datang dari dalam negeri maupun investasi asing yang pada gilirannya nanti akan berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel