BURSA ASIA 11 MARET: Naik 0,7%, Didorong Lonjakan Harga Komoditas

Bisnis.com,11 Mar 2016, 15:18 WIB
Penulis: Atiqa Hanum
Dua wanita melintasi papan bursa di Hong Kong/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia menguat terdorong adanya keuntungan yang diraup oleh menguatnya harga komoditas dan melejitnya mata uang China.

MSCI Asia Pacific Index naik 0,7% pada 14.08 WIB, setelah meluncur sebanyak 0,6%. Indeks saham berjangka AS dan Eropa menunjukkan adanya kenaikan harga komoditas yakni minyak mentah WTI diperdangkan melonjak 2,22 persen ke US$38,68 per barel, sementara tembaga dan nikel naik lebih dari 1%.

Bank sentral China menunjukkan perbaikan didorong penguatan yuan yang menghapus kerugiannya tahun ini usai pengumuman kebijakan suku bunga bank sentral Eropa yang memacu dolar mundur.

Selain itu, mata uang dari negara-negara pengekspor sumber daya juga terjadi penguatan yang signifikan saat indeks dollar di pasar spot mundur.

Indeks Topix Jepang naik 0,5% dan Nikkei 225 naik 0,51%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong menguat untuk pertama kalinya minggu ini 1,18% pada pukul 14.34 WIB. Begitu juga, Indeks Composite Shanghai naik 0,2%.

Kospi Korea Selatan yang mampu menguat 0,11% serta FTSE Straits Time Singapura naik 0,45%. S & P / ASX 200 menguat 0,32%.

Tingkat referensi yuan menjadi salah satu indikator paling dekat pada awal tahun ini sebagai bahan yang mampu mengangkat kekhawatiran tentang keadaan ekonomi terbesar kedua di dunia, sehingga memicu aksi jual di pasar saham global dan komoditas.

Managing Director Keuangan dan Pasar DBS Hong Kong Ltd Tommy Ong mengungkapkan China mengikuti ECB menahan diri dan mendorong nilai tukarnya.

"Dolar melemah, berarti harga komoditas bisa tinggi dan juga mata uang Asia lebih tinggi dan stabil karena kurangnya kekhawatiran tentang arus modal," tutupnya.

China akan merilis angka produksi industri, penjualan ritel dan investasi aset tetap besok.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,7%, kontrak pada indeks Euro Stoxx 50 juga naik 1,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini