Bangun Daerah Perbatasan, Riau Minta Dukungan Pemeritah Pusat

Bisnis.com,15 Mar 2016, 20:13 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. /diskominfo

Bisnis.com, PEKANBARU – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan daerah membutuhkan dukungan Pemerintah Pusat untuk membangun wilayah perbatasan.

"Riau tidak akan ada kata menyerah dalam pembangunan infrastruktur pembangunan daerah yang berada di daerah perbatasan," kata pria yang akrab disapa Andi Rachman dalam keterangan persnya, Selasa (15/3/2016).

Saat ditanyai komitmen Pemerintah Provinsi Riau oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Andi Rachman menjawab tegas bahwa komitmen pembangunan sudah ada dari dulu. Untuk mewujudkan komitmen ini, lanjut dia, diperlukan dukungan dari pemerintah pusat berupa anggaran dan dukungan regulasi. "Ya tentu kita meminta dukungan pemerintah pusat baik dukungan anggaran dan kebijakan," katanya.

Dia mengatakan, Pemerintah Provinsi Riau telah mencoba menyusun anggaran untuk pembangunan infrastruktur, tetapi masalah utama adalah biaya yang mahal untuk pembangunan. Malahan katanya ada daerah yang sudah dilebihkan dalam anggaran 2015-2016 untuk pembangunan infrastruktur daerah perbatasan, akan tetapi belum juga mencukupi. "Untuk 2015-2016 kita lebihkan  untuk pembangunan infrastruktur di pesisir, tapi belum cukup juga," kata dia.

Dukungan regulasi, UMKM, dan Pariwisata kata Andi rachman dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur. "Dukungan regulasi ini misalnya, kita sudah membangun jalan dan jembatan, tapi ada sebagian yang tidak bisa kita gunakan karena adanya hutan misalnya," katanya lagi.

Begitu juga masalah dukungan UMKM seperti di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, kata dia, Pemprov Riau sudah bangun jalan sepanjang 55 kilometer dan ratusan milliar rupiah telah habis untuk itu. "Jadi kami perlu dukungan dari sisi UMKM dan pariwisata untuk pembangunan Rupat ini," jelas Andi Rachman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini