Bank Indonesia Bangun Kilang Sagu di Desa Tohor Meranti

Bisnis.com,17 Mar 2016, 19:30 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Kepala BI Riau Ismet Inono menyerahkan secara simbolis bantuan Kilang Sagu kepada Ketua UP2K Desa Tohor Meranti, Julianti. /Bisnis.com-Arif Gunawan

Bisnis.com, PEKANBARU--Bank Indonesia Perwakilan Riau menyerahkan bantuan berupa kilang pengolahan sagu untuk kelompok usaha masyarakat di Desa Tohor Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kepala BI Perwakilan Riau Ismet Inono mengatakan program bantuan ini bertujuan untuk mendorong peningkatan produksi komoditas pangan lokal unggulan dan perbaikan taraf ekonomi masyarakat setempat.

"Sebagai daerah sentra produksi sagu di Riau dan Nasional, Meranti patut menjadi perhatian semua pihak dan kami mendorong peningkatan kapasitas produksi usaha masyarakat dengan menyerahkan bantuan kilang sagu bagi masyarakat Desa Tohor ini," kata Ismet kepada Bisnis, Kamis (17/3/2016).

Bantuan kilang sagu berupa alat pencacah tual sagu ini dibangun di atas lahan seluas 8x17 meter2. Kapasitas produksi kilang ini mencapai rerata 75 tual sagu perhari dengan hasil sagu basah sekitar 6,4 ton dalam sebulan. Untuk membangun kilang ini Bank Indonedia mengucurkan anggaran senilai Rp212.750.000.

Sebelum mendapatkan bantuan dari BI, kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Desa Tohor ini harus membeli bahan baku sagu basah untuk kemudian diolah menjadi produk turunan lainnya.

Tetapi setelah mendapatkan bantuan kilang sagu, masyarakat mendapatkan pasokan bahan baku yang mencukupi bahkan berlebih dan sebagiannya bisa dijual ke daerah Sarawak Malaysia sesuai permintaan pasar.

"Kami berharap kilang bantuan ini menjadi pemacu bagi masyarakat untuk dapat bekerja lebih giat, dan juga menjadi percontohan bagi kelompok usaha lainnya agar dapat diduplikasi ke tempat lainnya," katanya.

Sementara itu Ketua UP2K Desa Tohor Julianti mengatakan pihaknya sangat terbantu dengan program bantuan BI dalam bentuk pembangunan kilang tersebut.

"Saat ini kami tidak lagi kesulitan mendapatkan bahan baku karena bisa produksi sagu basah secara mandiri, dan sebagian juga kami jual. Bantuan ini sangat meringankan masyarakat," katanya.

Adapun Kabupaten Kepulauan Meranti adalah daerah sentra produksi sagu dengan rerata produksi sebesar 210.000 ton setiap tahun dan hampir memenuhi 50% kebutuhan sagu nasional. Selain kebun sagu rakyat, ada juga perusahaan swasta yang bergerak di usaha budidaya sagu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini