Permukaan Jakarta Turun? Ini Faktor Peyebab

Bisnis.com,17 Mar 2016, 14:18 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Jakarta banjir/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -  Staf Khusus Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Firdaus Ali mengatakan agar warga di Jakarta menghentikan pengambilan air tanah, guna menghindari penurunan tanah.

"Untuk menghindari Jakarta tenggelam, maka hentikan pengambilan air tanah, karena kalau tanah sudah turun makan tidak dapat diapa-apakan lagi," kata Firdaus di Jakarta, Kamis (17/3/2016).

Dia bicara pada saat diskusi di gedung Onderlinge Levensverzekering Van Eigen Hulp (OLVEH), karena gedung inilah terefleksi masalah-masalah yang dihadapi Jakarta di antaranya penurunan permukaan tanah, kurang tertatanya sistem transportasi umum dan masalah keamanan.

Firdaus memperkirakan Jakarta akan tenggelam pada 2050, dimana salah satu penyebabnya adalah pengambilan air tanah oleh warga.

"Maka salah satu yang disiapkan adalah pembangunan tanggul tipe A dan tipe B," kata Firdaus.

Kemudian dilakukannya reklamasi guna menyelamatkan daratan yang saat ini, karena daratan mulai tidak mampu menampung warga Jakarta sekitar 12,5 juta jiwa, katanya.

"Hal ini lebih baik daripada membiarkan Teluk Jakarta menjadi tambah tercemar lebih berbahaya, memang ada masalah sedimentasi dan mangrove itu kita selesaikan dong," kata Firdaus.

Sebagai negara berkembang dengan penduduk keempat terbanyak di dunia serta kepulauan terbesar, Indonesia memiliki banyak risiko terkait kebutuhan tanah, yaitu penurunan tanah (land subsidence) dan kenaikan permukaan air laut.

Untuk meningkatkan kepedulian terhadap isu penurunan tanah dan kenaikan air laut, Independent Research and Advisory Indonesia (IRAI), Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) dan Jakarta Endoment for Arts and Heritage (JEFORAH) mengadakan diskusi berjudul - Penurunan Tanah dan Kenaikan Air Laut Ancaman terhadap Gedung OLVEH terletak di seberang pintu Selatan Stasiun Kota, dimana gedung tersebut dirancang oleh firma arsitek C.P. Wolff Schoemarker dulunya dibangun di kawasan yang strategis. Namun seiring perubahan zaman, kawasan strategis tersebut ditinggalkan dan kini area di sekitar gedung ini tak lagi nyaman, karena perubahan tata kota dan gaya hidup masyarakat Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini