Bandara Ahmad Yani: Permukaan Apron Turun. Pesawat Lion Air Tunda Berangkat

Bisnis.com,17 Mar 2016, 11:26 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi
Bandara Ahmad Yani, Semarang/Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Pesawat Lion Air PK-LJM JT 507 Boeing 737-900ER dengan jumlah 213 orang penumpang dan kurang lebih 1 ton kargo yang akan diberangkatkan dari Semarang ke Jakarta mengalami penundaan keberangkatan.

Pihak Angkasa Pura I Semarang mengakui hal itu terjadi pada Rabu (16/3/2016) pukul 13.15 WIB karena terjadi penurunan permukaan Apron di sekitar parking stand 5 dan 6.

General Affair and Communication Section Head Angkasa Pura I Semarang Anom Fitranggono mengatakan penurunan setempat terjadi pada area seluas 50cm x 50cm x 5cm pada permukaan Apron.

Sebelumnya, pesawat Lion Air tersebut berada di parking stand 5 hendak bergerak menuju landasan pacu.

“Penumpang Pesawat Lion Air JT 507 untuk sementara waktu diturunkan dari pesawat dan mesin dimatikan agar tidak terjadi kerusakan pada mesin,” terang Anom, Kamis (17/3/2016).

Setelah itu, pesawat Lion Air berhasil didorong oleh pushback tractor keluar dari area penurunan setempat.

Pihak Angkasa Pura Bandara Ahmad Yani Semarang segera melakukan penanganan pertama dengan memberikan tanda cat lingkaran putih pada area penurunan permukaan tersebut agar dihindari dan tidak dilalui oleh kendaraan yang berkeliaran di daerah Apron.

“Area tersebut akan segera diperbaiki oleh bagian teknis dan bisa digunakan kembali secepatnya,” ujarnya.

Menurut Anom, hal itu terjadi karena dipengaruhi oleh faktor teknis yakni kondisi geografis tanah yang merupakan tanah basah dan labil.

Secara umum, keadaan operasional tidak terganggu dan tidak ada kerusakan pada struktur pesawat.

Penumpang dapat kembali menaiki pesawat Lion Air JT 507 pada pukul 14.21 WIB dan berangkat pada pukul 14.52.

Penumpang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng pada pukul 15.42 dengan keadaan selamat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini