ISTANA: Presiden Jokowi ke Hambalang Bukan untuk Balas Kritik

Bisnis.com,21 Mar 2016, 14:59 WIB
Penulis: Irene Agustine
Proyek Hambalang di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat/Antara-Jafkhairi

Bisnis.com, JAKARTA – Pihak istana menanggapi komentar sejumlah pihak yang mengaitkan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Hambalang untuk membalas kritik yang belakangan ini dilontarkan Partai Demokrat.

Johan Budi, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi mengatakan rencana kunjungan Presiden ke Hambalang telah digagas jauh sebelum adanya Tour De Java, yang dilakukan Partai Demokrat sejak 8 Maret lalu.

Dia mengatakan kunjungan ke Hambalang dilakukan Presiden sebagai bagian dari akselerasi pembangunan infrastruktur yang tengah digenjot pemerintahan kali ini dan dalam upaya menyelamatkan aset negara.

“Tolong jangan dikaitkan apa yang dilakukan Presiden di Hambalang sebagai bagian dari mengomentari kritik. Bahwa ada yang memberi masukan, yang kebetulan adalah mantan presiden tentu baik-baik saja sepanjang kritik atau masukan itu bisa digunakan untuk melaksanakan pemerintahan yang lebih baik,” katanya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (21/3/2016).

Johan mengatakan pemerintah sangat terbuka menerima masukan dari seluruh pihak, termasuk Partai Demokrat.

Seperti diketahui, Demokrat baru saja memberikan 10 rekomendasi terhadap pemerintahan dari hasil pengumpulan aspirasi masyarakat di wilayah Jawa dalam Tour De Java.

“Masukan diterima. Namun dilaksanakan atau tidak akan dilihat lebih lanjut karena orang di luar tentu tidak mengetahui secara detail yang ada di dalam pemerintah,” ujar Johan.

Johan juga mengatakan bahwa pemerintah tidak melupakan aspek penanggulangan kemiskinan seiring dengan pembangunan infrastruktur yang terus dipacu, terutama di Timur Indonesia.

“Ada dana yang dikeluarkan untuk penanggulangan kemiskinan, salah satu contohnya KIS [Kartu Indonesia Sehat] dan lain-lain lagi,” katanya.

Usai Jokowi menengok mangkraknya proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang pada Jumat, (18/3/2016) lalu, sejumlah pihak mengaitkannya untuk membalas komentar pedas yang dilontarkan Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam salah satu kunjungannya, SBY sempat menyatakan agar pemerintah jangan memaksakan pembangunan infrastruktur besar-besaraan saat perekonomian sedang sulit, sehingga subsidi kepada rakyat menjadi korban.

Beberapa kali dalam akun twitternya, SBY juga sempat mengeluhkan pemerintah yang dinilai selalu menyalahkan pemerintahannya dalam pembangunan ekonomi.

“Hingga saat ini, SBY dan Pemerintahan SBY masih dikambinghitamkan dan disalahkan oleh pihak yang tengah berkuasa,” kicaunya, bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini