DEMO TAKSI ONLINE: Express Group Tetap Operasikan Armadanya

Bisnis.com,22 Mar 2016, 12:28 WIB
Penulis: Newswire
Taksi Express

Bisnis.com, JAKARTA - Aksi unjuk rasa menentang beroperasinya taksi online yang menggunakan kendaraan berpelat hitam, bukan pelat kuning, tak menghentikan operasi Express Group.

Perusahaan taksi swasta nasional Express Group tetap mengoperasikan armadanya, meskipun saat ini terjadi demo besar-besaran oleh sebagian besar sopir taksi.

Direktur Operasional Express Group Herwan Gozali di Jakarta, Selasa (22/3/2016) mengatakan walaupun sejumlah sopir taksi Express berpartisipasi pada demonstarasi hari ini, Selasa (22/3/2016), Express Group tetap memberikan pelayanan pada konsumen.

Dia mengklaim aksi unjuk rasa sopir taksi tidak menggangu pelayanan dan pelayanan tetap normal.

"Pelayanan taksi Express tetap normal. Unjuk rasa hanya dilakukan perwakilan pengemudi, taksi kami juga tetap banyak yang jalan, yang sedang membawa penumpang tetap memberikan layanan," katanya.

Express Group saat ini mengoperasikan lebih dari 11.000 unit taksi di seluruh Indonesia dengan wilayah pelayanan mencakup Jadetabek, Medan, Semarang, Surabaya dan Padang.

Terkait aksi unjuk pada Selasa (22/3/2016) yang dilakukan ribuan pengemudi yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD), dia mengatakan Taksi Express memberitahukan bahwa aksi unjuk rasa ini adalah aspirasi dari masing-masing pengemudi dan di luar dari organisasi atau manajemen perusahaan.

Sebelumnya, ribuan sopir taksi menggelar aksi unjuk rasa menolak keberadaan angkutan berbasis aplikasi pada 14 Maret lalu.

Mereka meminta pemerintah menutup aplikasi angkutan berbasis sistem tersebut, yakni Uber dan Grab.

Herwan mengatakan aksi unjuk rasa tersebut merupakan aspirasi dari seluruh pengemudi yang tergabung dalam PPAD yang merasa dirugikan oleh beroperasinya beragam moda angkutan pelat hitam berbasis aplikasi online.

Unjuk rasa berlangsung di depan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gedung DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto.

Aksi tersebut juga dinilai anarkis karena demonstran memaksa sopir berhenti beroperasi dan menurunkan penumpang serta merusak unit taksi, seperti jendela hingga pecah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini