Bisnis.com, JAKARTA - PT Jamkrida Jabar menargetkan dapat meningkatkan penjaminan hingga Rp3 triliun sepanjang 2016.
Tri Budhi Muljawan, Direktur Utama PT Jamkrida Jabar, mengatakan target ini seiring meningkatnya kapasitas perusahaan. Dia mengatakan diakhir 2015 pemegang saham melakukan penyuntikan modal sehingga menaikan equitas perusahaan. "Equitas kami naik menjadi Rp145 miliar," kata Budhi, Rabu, (23/3/2016).
Budhi mengatakan hingga akhir 2015 pihaknya telah menjamin kredit hingga Rp2,3 triliun. Dari jumlah ini 80% berasal dari kerja sama dengan Bank Jabar Banten. Adapun sisanya berasal dari penjaminan bank perkreditan rakyat maupun bank perkreditan rakyat syariah.
Dari pola bisnis ini, kata Budhi, pihaknya membukukan laba positif. Pada 2015 laba Jamkrinda Jabar tercatat Rp2 miliar lebih. Meski positif jumlah ini menurun dari realisasi 2014 yang mencapai Rp3 miliar.
"Tahun lalu terjadi lonjakan klaim, hingga 400%. Meski begitu sumbangan kami ke PAD masih sama. Sekitar Rp1 miliar," kata dia.
Sementara dari komposisi kredit yang dijamin, dia mengatakan, sebesar 35% merupakan penjaminan produktif sedangkan sisanya merupakan penjaminan non produktif. "Ini alhamdulillah di atas ketentuan OJK dimana penjaminan produktif minimal 20%," katanya.
Budhi mengatakan pihaknya juga tengah melakukan penjajakan bisnis baru dengan memperluas mitra penjaminan. Selain itu di bawah asosiasi penjaminan, banyak penjaminan bersama yang dilakukan. "Sekarang kami berbagi bisnis, sehingga sekarang lebih banyak yang datang," kata dia.
Sedangkan untuk program Kredit Usaha Rakyat, Budhi mengatakan pihaknya masih menunggu. Pasalnya Jamkrida Jabar telah menjamin kredit serupa yang diluncurkan oleh Pemerintah Jawa Barat yakni kredit cinta rakyat (KCR). Jamkrida Jabar sendiri memperoleh akta pendirian pada 3 Oktober 2012 serta izin operasional 30 Januari 2013.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Jawa Barat untuk lebih bekerja maksimal membantu usaha mikro, kecil, dan menengah yang feasible.
Yerry Yanuar, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, dalam kesempatan terpisah mengatakan Jamkrida sendiri dibentuk untuk menjamin kredit bagi sektor UMKM yang dinilai visible tetapi masih dianggap tidak bankable.
Jamkrida harus optimal membantu UMKM. Termasuk memberikan KCR dan jaminan. "Itu upaya mereka untuk bekerja semaksimal mungkin," ujarnya.
Jamkrida Jabar sebagai badan usaha milik daerah (BUMD), menurut Yerry, untuk sementara waktu tidak ditargetkan meraih deviden dengan besaran tertentu. Tetapi diprioritaskan membantu UMKM mengakses perbankan agar bisa mengembangkan usahanya.
"Yang penting, pelayanan pada UMKM terlebih dahulu. Mereka kan sudah banyak melayani masyarakat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel