Bisnis.com, JAKARTA - PT BNI Syariah mendukung industri pariwisata melalui partisipasi dalam acara peluncuran MasterCard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2016.
GMTI 2016 adalah penelitian paling komprehensif yang tersedia saat ini, untuk salah satu sektor wisata dengan pertumbuhan tercepat di dunia, yang mewakili 10 persen dari keseluruhan nilai ekonomi industri parawisata.
GMTI menganalisis data secara lengkap dan mendalam yang mencakup 130 destinasi wisata, meningkat dari 100 destinasi wisata pada tahun 2015. Indonesia berada pada posisi ke empat destinasi wisata negara-negara yang tergabung dalam Negara Islam (OIC), setelah Malaysia yang mempertahankan posisi puncak, dan Uni Emirat Arab.
Imam T. Saptono selaku (Plt) Direktur Utama BNI Syariah mengatakan pihaknya bersama MasterCard sangat antusias dan mendukung industri pariwisata di Indonesia, terutama wisatawan Muslim.
"Tercatat pada 2015 total transaksi BNI iB hasanah card dengan travel mencapai senilai Rp129 Miliar atau sebesar 10% dari total transaksi sesuai dengan syariah," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (23/3/2016)
Sampai dengan Februari 2016 BNI Syariah telah mengeluarkan kartu BNI iB Hasanah Card sebanyak 240 ribu kartu dan telah bekerja sama dengan merchant-merchant sebanyak lebih dari 60 hotel dan resto yang tersebar di kota besar di Indonesia.
Tak hanya di Indonesia, BNI iB Hasanah Card juga telah merambah pasar internasional dengan bekerja sama lebih dari 20 merchant resto halal dan hotel di Jepang di kota Tokyo, Osaka, Hokkaido dan Takushima.
Saat ini BNI Syariah memiliki program Umroh Hasanah yang bertujuan untuk mengembalikan nilai Umroh yang sesuai kaidah dan tidak hanya menjadi sekedar wisata rohani.
Dengan dukungan Mastercard, program Umroh Hasanah dengan Kartu Debit Haji & Umroh dan BNI iB Hasanah Card diharapkan dapat merambah market syariah yang lebih besar.
"Semoga dengan adanya Global Muslim Travel Index 2016, kami harapkan masyarakat dapat memanfaatkan produk dan jasa BNI Syariah yang nantinya akan meningkatkan market share perbankan syariah," kata Imam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel