Pengakuan Miris Bocah Korban Eksploitasi Jika Tidak Mau Mengamen

Bisnis.com,28 Mar 2016, 18:56 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi/Berita Jakarta

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus eksploitasi anak di Jakarta belum hilang 100 persen. Hal ini terbukti dengan diamankannya dua anak di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RSPA) di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.

Bocah berinisial R (7) dan W (5) terjaring razia gabungan saat sedang menjadi joki three in one dan mengamen di bilangan Blok M Jakarta Selatan. R saat ini masih duduk di bangku kelas satu SD negeri di bilangan Paseban, Senen, Jakarta Pusat.

R mengaku diajak ibundanya setiap sore menjadi joki three in one. Daerah operasinya mulai dari Jalan Imam Bonjol, Jalan Sisingamagaraja, Jalan Patimura dan sejumlah titik lainnya. Sesekali juga mangkal di kawasan Masjid Istiqlal.

"Setiap hari diajak mama jadi joki three in one. Kalau tidak mau diajak ya tidak dikasih uang jajan," ujar R saat ditemui di Pusat Pengambangan Pelayanan Sosial Anak (PPPSA) Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (28/3).

Sedangkan W, mengaku diajak ibundanya mengamen di sejumlah mall di Blok M. Jika tidak mau ikut Ia kerap ditampar dan dipukuli oleh ibunya.

"Saya ngamen di parkiran, di pintu masuk mal atau di warung-warung. Mama cuma duduk duduk di depan supermarket Indomart, melihat saya ngamen dari jauh," kata W.

Sementara, berdasarkan, sejumlah titik yang masih terlihat pengamen anak-anak adalah di perempatan Pusat Grosir Cililitan (PGC), Cililitan, Kramat Jati. Kemudian, perempatan eks Makodim Jakarta Timur, perempatan Pasar Rebo dan sejumlah titik lainnya. Umumnya, mereka beroperasi pada malam hari, mulai pukul 20.00-22.00.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini