Buka Unit Pelatihan, Bogasari Bidik 5.000 Peserta

Bisnis.com,30 Mar 2016, 16:09 WIB
Penulis: Peni Widarti
Pelatihan kewirausahaan Bogasari/Ilustrasi-JIBI

Bisnis.com, SURABAYA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Bogasari) tahun ini membidik 5.000 peserta pelatihan membuat makanan olahan berbahan dasar tepung di Surabaya sejalan dengan upaya untuk meningkatkan konsumsi terigu di Indonesia yang tergolong masih rendah.

VP of Sales Area III (Indonesia Timur) Bogasari, Ivo Ariawan mengatakan upaya tersebut juga dilakukan dengan memperbanyak unit pengolahan makanan berbasis terigu yakni Bogasari Baking Center (BBC), salah satuya BBC Tegalsari Surabaya yang telah diresmikan.

"BBC ini bertujuan untuk mencetak pengusaha baru di sektor makanan. Keberadaan BBC tidak hanya sebagai CSR tapi juga sebagai program kemitraan kami dengan pelaku UKM atau antara produsen dengan konsumen. Apalagi 60% pasar Bogasari adalah UKM, sisanya industri dan rumah tangga," jelasnya seusai Peresmian BBC Surabaya, Rabu (30/3/2016).

Dia memaparkan tingkat konsumsi terigu di Indonesia saat ini masih sangat rendah yakni 17 kg/kapita/tahum, dibandingkan dengan Malaysia sudah mencapai 30 kg/kapita/tahun.

"Memang konsumsi terigu ini rendah bahkan tahun lalu sempat mempengaruhi kinerja penjualan Bogasari yang minus 2%. Saya kira hampir semua sektor kena imbas persoalan ekonomi. Bahkan tahun ini semua industri wait and see dan tidak mematok target tetapi terus berupaya," jelas Ivo.

Adapun untuk tahun ini pun Bogasari belum mau menambah kapasitas produksi. Saat ini kapasitas produksi terpasang Bogasari mencapai 3,3 juta ton/tahun dengan utilitas tidak penuh.

Sementara itu, CR Manager Bonaran Siagian menambahkan BBC sudah ada sekitar 20 unit tersebar di 17 kota. Sejak 35 tahun ini, BBC telah mencetak 57.000 UKM yang membuja usaha roti, mie, jajan pasar, biskuit dan cake. "Untuk BBC Tegalsari Surabaya ini kami siapkan kapasitas untuk 70 orang dan diharapkan ada 5.000 peserta/tahun," katanya.

Bonaran menambahkan, nantinya BBC ini tidak hanya memberi pelatihan membuat produk makanan tetapi juga dalam hal perencanaan usaha, sampai memulai usaha, termasuk membantu para UKM bisa bankable yang selama ini UKM kerap kesulitan mendapat permodalan dari bank.

"Kami juga membuat kegiatan penghargaan bagi mitra UKM kami yang penilaiannya berdasarkan finansial, perencanaan bisnis, kontribusi terhadap lingkungan agar lebih sukses lagi mendapatkan pembiayaan modal," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini