Bisnis.com, MANADO - Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (Sulutgomalut) memberi catatan penting bagi PT Bank Pembangunan Daerah Sulutgo, setidaknya tiga poin penting disampaikan regulator.
Elyanus Pongsoda, Kepala Kantor Perwakilan OJK Sulutgomalut, mengatakan dalam rangka transformasi BPD dan peningkatan kinerjanya, Bank Sulutgo perlu terus berbenah.
Menurutnya, menuju transformasi BPD, masalah yang dihadapi oleh bank ini juga dialami bank daerah lainnya. “Yang pertama soal financial highlight, labanya turun pada 2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Akan tetapi, dari posisi NPL, BOPO dan CAR mereka baik,” tuturnya, seusai RUPS Tahunan Bank Sulutgo, Selasa (5/4/2016).
Dalam laporan keuangannya, laba tahun berjalan setelah pajak pada 2015 tercatat Rp125,908 miliar menurun dari kinerja tahun sebelumnya senilai Rp159,75 miliar. Untuk rasio keuangan, NTP net pada 2014 tercatat 1,29% menurun di tahun berikutnya menjadi 0,97%.
Elyanus menekankan peningkatan penguatan permodalan yang harus lebih ditingkatkan. Pasalnya, menurutnya, penguatan modal Bank Sulut berada pada kisaran 14,54%, jauh dibandingkan dengan tier BPD sebesar 22,1% dan industri 18%. “Makanya saya sampaikan, deviden tidak perlu diambil hingga 70%, cukup 35% saja,” ujarnya.
Tahun lalu, modal inti Bank Sulut tercatat Rp768,518 miliar atau meningkat dibandingkan dengan 2014 senilai Rp690,238 miliar.
Selain itu, Elyanus mengingatkan guna menuju transformasi BPD, selain masalah modal, peningkatan kualitas dan kuantitas SDM hingga TI menjadi hal yang patut diprioritaskan.
“Jangan menggunakan TI yang istilahnya tambal sulam, harus diperbaharui terus. Bicara SDM juga tidak sederhana,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel