Bisnis.com,JAKARTA - PT Bank Syariah Bukopin (BSB) siap menjalankan aturan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan seluruh bank menggunakan teknologi chip di kartu debit. Saat ini anak usaha dari PT Bank Bukopin Tbk. ini sedang dalam tahap migrasi kartu dan pencetakan kartu secara massal.
Direktur Operasi dan Pelayanan BSB Ruddy Susatyo mengatakan proses implementasi kartu sudah melalui beberapa tahap antara lain card personalization test, integration test dengan penyedia jasa layanan ATM PRIMA hingga test operation.
Selain itu kartu chip BSB juga telah disertifikasi dan distrandarisasi oleh PT Citra Bakti Indonesia selaku perusahaan yang bertugas melakukan standarisasi dan sertifikasi kartu ATM berbasis chip.
"Saat ini kami sedang memasuki tahapan cetak kartu massal untuk migrasi kartu nasabah. Meskipun sudah ada beberapa nasabah prime kami yang sudah pakai," ujarnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Ruddy menjelaskan migrasi akan dilakukan secara bertahap dimana saat ini baru sebagian. Untuk penggantian kartu lama ke kartu chip, nasabah cukup datang ke kantor cabang BSB terdekat untuk melakukan penggantian kartu yang masih memakai magnetic stripe. Ia memastikan dalam proses migrasi tersebut nasabah tidak dikenakan biaya tambahan karena seluruh biaya ditanggup oleh pihak bank.
Ia menargetkan pada akhir tahun ini 50% kartu debit nasabah BSB sudah menggunakan chip dan untuk keseluruhan selambat-lambatnya pada 2022. Demikian pula dengan mesin ATM BSB yang tengah dalam proses persiapan implementasi.
"Insya Allah tahun ini sudah bisa terselesaikan," kata Ruddy.
Catatan Bisnis, bank syariah pertama yang menerapkan teknologi ini adalah Bank Muamalat. Pada 2011 Bank Muamalat meluncurkan kartu debit yang bernama Shar-e Gold Debit. Kartu ini juga dinobatkan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kartu debit syariah berteknologi chip pertama di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel