INACA Dukung Penerbangan Berjadwal Dikembalikan ke Bandara Soekarno-Hatta

Bisnis.com,12 Apr 2016, 18:04 WIB
Penulis: Ringkang Gumiwang
Ilustrasi: Antrean penumpang di Bandara Soekarno-Hatta/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia National Air Carriers Association mendukung rencana Kementerian Perhubungan menggeser penerbangan berjadwal di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia atau National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengatakan penerbangan berjadwal di Halim Perdanakusuma sebenarnya hanya bersifat sementara saja.

“HLP [Halim Perdanakusuma] jadi penerbangan berjadwal itu kira-kira mulai dua tahun yang lalu, karena untuk menampung kelebihan kapasitas CGK [Soekarno Hatta] ketika itu,” katanya di Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Seiring bertambahnya peran Halim Perdanakusuma, lanjut Bayu, kapasitas Soekarno Hatta seharusnya juga sudah meningkat dengan adanya fasilitas seperti landasan pacu ketiga, east cross taxiway dan lain sebagainya.

Apabila kapasitas Soekarno-Hatta sudah meningkat dan mudah dijangkau, dia menilai pemindahan penerbangan berjadwal dari Halim Perdanakusuma ke Soekarno-Hatta cukup memungkinkan.

“Apalagi jika utilisasi Bandara Pondok Cabe untuk turboprop commuter bisa terealisasi maka akan membantu kapasitas CGK juga. Dengan demikian, fungsi HLP bisa kembali lagi untuk kepentingan militer, VVIP dan general aviation,” tuturnya.

Ditanya mengenai kemungkinan Halim Perdanakusuma menjadi bandara sipil seutuhnya, Bayu tidak ingin berkomentar.

Meski begitu, dia menilai Jakarta memang membutuhkan beberapa bandara yang memadai untuk penerbangan berjadwal sipil.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai peluang Soekarno-Hatta untuk mengambil alih penerbangan berjadwal sipil Halim Perdanakusuma cukup besar.

Apalagi, Soekarno-Hatta terus bebenah untuk meningkatkan jumlah pergerakan pesawat.

“Pergerakan untuk penerbangan berjadwal HLP itu hanya 108 pergerakan per hari dengan satu runway. Nah, kalau pindah ke CGK dengan dua runway, maka kira-kira cuma nambah 6 pergerakan per jam,” ujarnya.

Jonan mencontohkan bandara di London yang memiliki dua landasan pacu mampu memiliki kapasitas hingga 140 pergerakan/jam, atau dua kali lipat dari kapasitas Soekarno-Hatta saat ini sebanyak 72 pergerakan/jam.

Dia optimistis kapasitas Soekarno-Hatta bisa mencapai 100 pergerakan/jam dalam waktu dekat ini.

Dengan demikian, penerbangan berjadwal di Halim Perdanakusuma menjadi realistis untuk digeser ke Soekarno-Hatta.

“Tentunya harus ada pembenahan juga di CGK, antara lain pembangunan east cross taxiway. penguatan landasan pacu, termasuk apron dan segala macam. Kemudian, penerapan sistem automation untuk flight plan,” ujarnya.

Apabila tidak ada aral melintang, lanjut Jonan, fungsi Halim Perdanakusuma ke depannya hanya untuk kepentingan militer, VVIP dan general aviation atau untuk kepentingan penerbangan tidak berjadwal seperti sewa atau carter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini