Perbankan Nasional Harus Siap Bersaing di Asean

Bisnis.com,15 Apr 2016, 18:06 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Ilustrasi/www.udku.com.au

Bisnis.com, PEKANBARU – Perbankan Indonesia akan mampu bersaing ketat dengan perbankan Malaysia dan Singapura.

Hal ini menjadi tantangan perbankan Indonesia dalam menghadapi pasar bebas Asia.

Pasalnya, perbankan berlaku dalam Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) pada 2020 mendatang.

Demikian disampaikan oleh Direktur Utama Bank Riau dan Kepri (BRK), Irvandi Gustari saat memberikan Kuliah Umum Bertajuk "Perbankan Indonesia dan Era Bersaing Dalam MEA" di Aula Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Jakarta.

"Untuk ukuran modal kita masih kalah, tapi rasio kecukupan modal kita masih bagus," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Bisnis.com Jumat (15/4/2016).

Selain itu, Irvandi juga menjelaskan, dari sisi aset, perbankan Indonesia masih dibawah Malaysia dan Singapura. "BCA dan BRI jika dibandingkan dengan bank milik Singapura itu 1/6 nya DBS," jelasnya.

Sejak krisis melanda Indonesia di 1998, jatuhnya nilai tukar Rupiah membuat Indonesia kesulitan lantaran tingginya nilai tukar Dollar. Indonesia membutuhkan suntikan dana dari IMF, dan sejak 2000 Indonesia membuka diri sehingga bank asing bisa masuk dan memiliki kepemilikan saham hingga 99 persen.

"Dan sejak 2013 berubah regulasinya, kepemilikan saham tertinggi 40%. Tapi itu tidak berlaku surut," paparnya.

Ke depan, Irvandi berharap, dalam sisa waktu empat tahun perbankan akan memasuki MEA, Indonesia perlu memperbaiki regulasi yang menciptakan perbaikan kondisi untuk mendukung sistem perbankan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini