1400 Peserta Kerajinan Ikut Inacraft di JCC

Bisnis.com,18 Apr 2016, 15:10 WIB
Penulis: Reni Efita
Presiden Joko Widodo tahun lalu membuka Pameran Kerajinan Khas Indonesia - Inacraft di Balai Sidang Jakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA –  Sebanyak 1.400 perusahaan kerajinan baik produsen maupun eksportir akan mengkikuti Inacraft ke-18 di Jakarta Convention Center pada 20-24 April 2016 dengan target transaksi naik 10% dibanding tahun lalu yang mencapai Rp133 miliar.

Para peseta pameran kerajinan tersebut berasal dari 34 provinsi di Indonesia menempati 1.333 stand. Peserta itu berasal dari 849 stand individu, dinas sebanyak 359 stand, BUMN sebanyak 114 stand.

Barang-barang kerajinan yang dipamerkan antara lain berbagai produk kerajinan dari tekstil seperti batik, tenun, bordir, songket, beragam aksesoris, kerajinan kayu seperti patung, furnitur berukir, bingkai lukisan, mainan edukasi, barang-barang perhiasan, barang krajinan keramik, home docoration.

“Jumlah buyer yang akan mengunjungi pameran Inacraft akan mencapai sekitar 1.000 orang. Tansaksi dagang diharapkan akan meningkat 10% lebih besar dari tahun lalu yang mencapai Rp133 miliar untuk penjualan ritel dan lebih dari US$10 juta untuk transaksi kontak dagang,” kata Hadi Sunarno, Project Officer Inacraft, Senin (17/4/2016).

Peserta pameran tersebut, katanya, juga diikuti oleh peserta dari luar negeri yang terdapat 8 stand dari Singapura, Jepang, Pakistan, Nepal, India, dan Syria.

Sementara buyers yang sudah mendaftar melalui media online mencapai 500 buyers luar negeri. Mereka berasal dari antara lain Malaysia, Singapura, Timur tengah, Thailand, Sri Langka, Jepang, Rumania, Vietnam, Afrika Selatan, dan Australia.

Pameran yang sudah diselenggarkan sejak 1999 itu diselenggarakan oleh Asosiasi Ekspotir dan Produsen Kerajinan Indonesia (Asephi) bekerjasama dengan PT Mediatama Binakreasi, dan didukung oleh beberapa Kementrian dan BUMN terkain dengan pembinaan pengembangan UKM dan Koperasi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini