Harga Minyak Bergejolak, LEAD Kepincut Bisnis Baru

Bisnis.com,18 Apr 2016, 19:47 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Pertambangan minyak di lepas pantai/Antara
Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi laut, PT Logindo Samudramakmur Tbk. tengah menjajaki sejumlah bisnis baru untuk mengatasi kelesuan di bisnis jasa penunjang eksplorasi minyak dan gas.
 
Presiden Direktur Logindo, Eddy K. Logam, mengatakan, sejumlah bisnis yang tengah dijajaki Logindo antara lain pengerukan pasir laut atau dredging, jasa penunjang kegiatan pelabuhan, hingga pengangkutan gas alam cair (LNG). "Cadangan gas Indonesia masih sangat besar dan ada peluang di sana mulai dari tempat penyimpanan hingga pembangkit listrik," jelasnya di Jakarta, Senin (18/4/2016).
 
Eddy menyebut, bisnis pengangkutan LNG menjadi bisnis yang paling menarik untuk dijajal. Dia menerangkan, sebagai pemain di sektor penunjang hulu migas, Logindo percaya diri bisa merambah bisnis angkutan LNG karena standard keamanan dan operasionalnya lebih rendah. "Migas itu standarnya paling tinggi, jadi cukup mudah bagi kami untuk memasuki sektor lain,"ujarnya.
 
Kendati tertarik menjajal bisnis baru, perseroan belum mengelarkan belanja modal untuk diversifikasi usaha. Dia mengatakan, perseroan hanya akan membeli armada baru jika mendapatkan kontrak pengangkutan dalan jangka panjang. Dia menekankan, investasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat kinerja keuangan perseroan mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun lalu.
 
Pendapatan perseroan turun 31,71% menjadi US$47,12 juta dan laba bersih hanya tersisa US$49.293 atau turun 99,75% secara tahunan. Pendapatan anjlok karena tingkat penggunaan kapal atau utilisasi turun dari 71% menjadi 51%. Logindo memiliki 60 armada kapal dengan berbagai varian.
 
Eddy menjelaskan, penurunan harga minyak membuat kontraktor minyak dan gas mengurangi aktivitas eksplorasi sehingga sewa kapal dari perusahaan penunjang jasa pengeboran seperti Logindo.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini