Manajemen Tata Kelola Portal INSW Dinilai Harus Kuat

Bisnis.com,20 Apr 2016, 19:52 WIB
Penulis: Akhmad Mabrori
Peti kemas/Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Menko Perekonomian Bidang Perniagaan dan Industri Edi Putra Irawadi menyatakan manajemen tata kelola portal Indonesia National Single Window (INSW) harus kuat secara kelembagaan, independensi, dan kompetenai SDM-nya.

"Saya berharap kompetensi dan integritas tinggi itu tetap tahan dalam berjuang membuktikan INSW sebagai flagship e-goverment yang sukses, model reformasi birokrasi yang nyata, dan selling point kita dalam mengundang investasi dan kerjasama ekonomi internasional," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (20/4/2016).

Edi mengatakan hal itu menanggapi seringnya terjadi gangguan terhadap sistem penerimaan dokumen ekspor impor secara elektronik melalui portal INSW.

Kondisi ini,kata dia, sudah beberapa kali terjadi yang disebabkan faktor diuar design arsitektur sistem. Bahkan pernah sampai 3 hari kegiatan ekspor impor harus dilakukan secara manual karena adanna perpindahan data Ditjen Bea dan Cukai ke Pusintek Kemenkeu tanpa memperhitungkan besarnya data yang dimigrasi dan tanpa pemberitahuan.

"Akibat sekitar 3 hari proses kegiatan ekspor impor terhambat kala itu sampai pengusaha mengancam untuk minta ganti kerugian waktu dam biaya mereka,"paparnya.

Dia juga mengatakan, seringnya gangguan pada sistem INSW itu akibat server INSW yang masih numpang. Kejadian lain karena hacker yang gak menyukai sistem ini, tidak diperbaruinya sistim di sejumlah kementerian dan lembaga (KL) misalnya di inatrade yang sudah 100% kapasitas sehingga rekomendasi ekspor dari KL lain tertolak.

"Namun kasus yang terjadi belakangan ini kata kawan-kawan di INSW banyak karena gangguan jaringan di provider," paparnya.

Edi mengakui dampak ganguan pada portal INSW itu menyebabkan aktivitas ekspor impor sangat terganggu yang merugikan pengusaha, dan negara kehilangan devisa.  "Dampak lain dwelling time di pelabuhan juga bisa naik," ujarnya.

Oleh karena itu, Kantor Menko Perekonomian mendorong agar kapasitas portal INSW harus ditingkatkan karena peranannya sangat strategis misalnya sebagai transformasi pelayanan birokarasi dalam kebijakan deregulasi yang memudahkan pelayanan perizinan, dokumentasi, dan data lainya.

Sebab,imbuhnya, INSW itu bagian dari Asean Single Window. "Kalau begini terus kita akan dipersalahkan negara-negara lain. INSW itu terbaik dan diakui lembaga internasional dalam kegiatan cross border trade. Jadi ya INSW memang harus kuat secara kelembagaan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini