Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) menawarkan perlindungan asuransi tambahan bagi pemilik apartemen di luar asuransi gedung oleh pengelola.
Peter van Zyl, Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia, mengatakan pertumbuhan hunian vertikal terutama apartemen yang sangat pesat membuat perusahaan menawarkan pilihan pelindungan bagi penghuninya.
Perlindungan ini menyasar pemilik unit dan semua kerugian yang mungkin diterima.
Peter mengatakan gedung hunian vertikal sudah diasuransikan oleh pengelola gedung sesuai dengan Pasal 70 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988.
Namun, asuransi gedung ini tidak secara spesifik melindungi pemilik unit dan tidak dilengkapi manfaat perlindungan unit yang disebabkan oleh bencana.
Meski tidak menyebutkan besaran target yang dapat diraih perusahaan, Peter mengatakan Allianz menawarkan manfaat santunan kehilangan fungsi tempat tinggal unit apartemen bagi pemilik unit apartemen akibat kebakaran, gempa bumi, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang dan banjir.
"Uang santunan dapat digunakan untuk memperbaiki unit apartemen beserta isinya, juga dapat digunakan untuk menyewa tempat tinggal sementara ketika unit apartemen tidak bisa digunakan," kata Peter di Jakarta, Minggu (24/4/2016).
Dia mengatakan tawaran dari Allianz ini dikarenakan perusahaan mencatat pemilik unit apartemen menyadari adanya risiko yang mungkin terjadi pada unit apartemennya, namun seringkali mengabaikan dampak finansial dari risiko tersebut.
Besaran santunan berkisar Rp100 juta hingga Rp1 miliar tergantung nasabah.
Perlindungan bagi unit apartemen ini juga memberikan manfaat atas santunan meninggal dunia dan cacat tetap akibat kecelakaan, santunan biaya akomodasi sementara saat akses jalan menuju apartemen terendam banjir dan tanggung gugat hukum pribadi akibat penggunaan unit apartemen.
Pasar asuransi dengan segmentasi ritel dinilai memiliki potensi pengembangan signifikan di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Meski begitu perusahaan mengupayakan untuk terlebih dahulu memperkenalkan ke tengah pasar.
"Produk ini masih tergolong baru dan fokus kami saat ini adalah bagaimana produk ini dapat memiliki awareness dan pemahaman yang baik di pangsa pasarnya. Karena target pasarnya adalah individual, Allianz tidak melakukan kerjasama dengan developer," kata dia.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Yasril Y. Rasyid mengatakan pasar asuransi dengan target konsumen individual masih sangat besar untuk digarap pelaku industri. Segmen tersebut diyakini masih dapat tumbuh stabil di tengah kondisi ekonomi seperti saat ini.
Pasar segmen ritel memang masih terbuka luas dan relatif lebih tahan terhadap gejolak perekonomian, ungkapnya.
Yasril menjelaskan saat ini daya beli masyarakat memang mengalami penurunan karena konsumen cenderung menahan diri untuk belanja. Masyarakat masih menunggu kondisi dengan kepastian ekonomi yang lebih stabil.
Namun, dia meyakini jumlah kelas menengah yang terus berkembang akan menjadi sasaran bagi pelaku industri.
Kelas menengah semakin besar populasinya sehingga buying power lebih tinggi, ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel