BKPM: Presiden Teken Kesepakatan Bisnis US$606 Juta di Belanda

Bisnis.com,24 Apr 2016, 01:44 WIB
Penulis: Kurniawan A. Wicaksono
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Jumat (22/4/2016)/Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Empat kesepakatan bisnis dengan nilai keseluruhan US$606 juta ditandatangani dalam forum Bisnis Indonesia dan Belanda, yang dilaksanakan di Den Haag Jumat (22/4/2016).

Dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (23/4/2016), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani memaparkan empat kesepakatan bisnis tersebut meliputi sektor energi terbarukan dan infrastruktur senilai US$600 juta, industri solar panel US$185 juta, agribisnis senilai US$10 juta, dan pengembangan SDM Maritim US$11,2 juta.

"Sektor infrastruktur, energi terbarukan, agribisnis dan industri merupakan sektor prioritas pemerintah. Kami sambu positif dengan kerjasama di sektor-sektor tersebut," ujar Franky.

Kesepakatan ini, lanjutnya, menguatkan posisi Belanda sebagai negara sumber investasi utama. Selain itu, hal ini sesuai dengan upaya pemerintah menjadikan investasi sebagai salah satu penggerak ekonomi.

Dalam forum bisnis yang dihadiri lebih dari 300 kalangan pebisnis Belanda tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan pidato dan menekankan tentang upaya pemerintah mendorong perekonomian melalui pembangunan infrastruktur dan peningkatan investasi.

Menilik data BKPM, untuk periode 2010-2015, realisasi investasi dari Belanda mencapai Rp70 triliun atau berada di peringkat keenam daftar peringkat realisasi investasi per negara. Nilai realisasi Belanda tersebut diatas Inggris yang berada di posisi 16 dengan nilai realisasi mencapai Rp31 triliun.

Belanda masuk dalam tujuh negara Eropa yang menjadi prioritas pemasaran investasi BKPM. Adapun komitmen investasi dari negara-negara Eropa pada bulan Januari 2016 mencapai Rp6,53 triliun, naik hampir 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp670 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini