Sekar Bumi (SKBM) Incar Pertumbuhan 20% dari Pengolahan Udang

Bisnis.com,25 Apr 2016, 23:53 WIB
Penulis: Nindya Aldila
/sekarbumi.com

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen produk perikanan olahan PT Sekar Bumi Tbk. (SKBM) menargetkan pertumbuhan sebesar 20% tahun ini. Perusahaan saat ini mengunggulkan produk olahan udang.

Presiden Direktur Sekar Bumi Harry Lukmito mengatakan perusahaan akan memacu pertumbuhan sebesar 20% lewat ekspor terutama untuk produk olahan udang dengan potensi ekspor yang mencapai 90%.

"Kami selalu melakukan inovasi produk terutama peningkatan yang berbasis perikanan. Kami mengharapkan perusahaan bisa tumbuh 20% per tahun. Tahun lalu memang sempat turun, tapi secara nilai saja karena ada pelemahan rupiah," katanya usai menemui Menteri Perindustrian Saleh Husin di kantor Kementerian Perindustrian, Senin (25/4/2016).

Adanya penambahan kapasitas dari tiga pabrik baru di Cikupa yang rencananya selesai tahun ini yang otomatis akan meningkatkan kapasitas hingga 24.000 ton dari 12.000 ton per tahun. Nilai pembangunan ketiga pabrik menelan investasi sebesar Rp200 miliar.

Dia mengatakan Sekar Bumi masih berorientasi ekspor yang saat ini mencapai 90% ke 30 negara dengan negara tujuan utama Eropa, Amerika, dan Jepang. Harry mengatakan nilai ekspor mencapai US$100 juta. Sebesar 10% sisanya ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri.

Bahan baku memang perlu ditingkatkan, maka itu yang terus kami upayakan. Bahan baku kami semua dari dalam negeri.

"Jadi kami harapkan [peningkatan] bisa terwujud lewat budidaya maupun peningkatan hasil tangkap laut," ujarnya.

Fokus perusahaan saat ini adalah mengembangkan produk olahan udang dan nantinya akan mulai mengembangkan olahan ikan.

Di kesempatan yang sama Direktur Industri Makanan, hasil Laut, dan Perikanan Kementerian Perindustrian Abdul Rochim mengatakan Kementerian akan mendukung industri seperti Sekar Bumi yang sudah mempekerjakan 15.000 orang.

"Ada beberapa alternatif insentif. Kami akan bantu, misalkan dengan tax allowance. Apalagi sudah menyerap tenaga kerja yang banyak dan menghasilkan devisa untuk negara," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini