PERANG TARIF HOTEL: Okupansi di Bali Melonjak

Bisnis.com,26 Apr 2016, 14:23 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- Perusahaan riset data perhotelan global, STR melansir tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel di Bali tumbuh dua digit per Maret 2016.

Dalam laporan yang diterima Bisnis.com, Selasa (26/4/2016), tingkat okupansi hotel di Bali meningkat 12,2% menjadi 59,8%. Di sisi lain, tarif rata-rata harian atau average daily rate turun 7,1% menjadi Rp1,43 juta.

"Berdasarkan analisis kami, pemilik hotel menerapkan tarif yang lebih rendah untuk menggenjot okupansi," tulis STR.

STR mencatat, per kuartal I/2015, pemiik hotel mulai menaikkan tarif. Alhasil, okupansi justru melemah. Dengan menurunkan tarif, kinerja perhotelan di Bali justru mencatat peningkatan dari sisi pendapatan dari kamar yang tersedia atau revenue per available room (RevPAR).

Tingkat RevPAR hotel di Bali naik 4,3% menjadi Rp856.800. Kinerja hotel di Bali secara umum juga lebih baik dibandingkan dengan kinerja hotel di kawasan Asia Pasifik.

STR melansir, per Maret 2016 tingkat okupansi hotel di Asia Pasifik naik 1,7% menjadi 66,6%. Sementara itu, tarif rata-rata harian cenderung stagnan, turun 0,2% menjadi US$105,04. Adapun, RevPar mengaami kenaikan 1,5% menjadi US$69,93.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini