Ini Fokus IDB di Indonesia pada 2016

Bisnis.com,26 Apr 2016, 20:03 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Menteri Keuangan Bambang Soemantri Brojonegoro dan Presiden IDB Group Ahmad Mohamed Ali (kiri)./Veronica Jasnoita-Bisnis

Bisnis.com, SURABAYA -- Islamic Development Bank atau IDB menaruh perhatian khusus di dua sektor yang dimiliki Indonesia, yaitu ekonomi dan pengembangan SDM.

Presiden IDB Group Ahmad Mohamed Ali menyebutkan secara lebih spesifik dari dua bidang tersebut ialah infrastruktur dan pendidikan. Hal ini sejalan dengan fokus Presiden Jokowi yang tengah menggalakkan pembangunan infrastruktur.

"Sejalan dengan fokus presiden, kami juga mendorong pembangunan infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan, kami akan khususkan bantuan-bantuan berupa pinjaman IDB kesini," ucapnya di sela kunjungannya ke UIN Sunan Ampel, di Surabaya, Selasa (26/4/2016).

Pembangunan infrastruktur menjadi konsentrasi IDB lantaran ini berjalan seiring dengan upaya pengentasan kemiskinan di daerah. Perbaikan di sektor ini diyakini bisa membuka kesempatan kerja lebih luas dan meningkatkan inklusi keuangan.

Oleh karena itu pembiayaan infrastruktur menjadi pilar utama dalam hubungan IDB dan Indonesia. Proyek pendanaan baru yang akan digarap dengan pemerintah Indonesia di bidang infrastruktur adalah ketenagalistrikan.

"Selain infrastruktur, pengembangan manusia juga menjadi fokus kami melalui pendidikan. Salah satu bentuknya kami fokus memberikan pinjaman-pinjaman untuk memperbaiki sarana pendidikan," tutur Ahmad.

Di Indonesia, IDB sejauh ini sudah mendukung lebih dari 30 universitas untuk pembangunan sarana pendidikan melalui pinjaman lunak. Yang baru-baru ini menerima bantuan salah satunya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel untuk menggarap proyek twin tower.

Ahmad menekankan bantuan yang diberikan IDB adalah pinjaman bukan hibah sehingga pada waktunya akan dikembalikan. Selanjutnya ada sekitar enam perguruan tinggi lagi yang sedang antre menanti sokongan dana dari IDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini