Astra International Fokus ke Infrastruktur, Logistik, & Properti

Bisnis.com,27 Apr 2016, 21:26 WIB
Penulis: Lingga Sukatma Wiangga
Kantor Pusat Astra Internasional./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--PT Astra International Tbk. (ASII) tahun ini akan fokus pada lini bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya termasuk di dalamnya properti. Hal ini terlihat dari alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) pada sektor tersebut yang paling besar dari lima lini bisnis lainnya.

Pada 2016 ASII menganggarkan capex mencapai Rp13,7 triliun. Sebesar 39% dari total capex tersebut yaitu setara Rp5,34 triliun dialokasikan untuk lini bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya.

Lini usaha otomotif yang selama ini menjadi tulang punggung ASII hanya mendapatkan jatah 20% atau setara Rp2,74 triliun.

Adapun lini bisnis alat berat dan pertambangan 21% atau sekitar Rp2,87 triliun. Sedangkan usaha di sektor agribisnis mendapat 15% dari total capex atau sekitar Rp2,6 triliun. Sisanya dianggarkan untuk lini usaha jasa keuangan dan teknologi informasi.

“”Fokus 2016 bergeser ke infrastruktur. Capex tahun ini ada penambahan 35% dari 2015 yang hanya Rp10 triliun, dari total capex 2016 itu hampir 40% atau sekitar 39% untuk infrastruktur, logistik dan properti,” kata Direktur Utama ASII Prijono Sugiarto, Rabu (27/4).

Dari Rp5,34 triliun capex untuk lini bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya tersebut, sebesar Rp1,6 triliun rencananya akan diserap sektor properti.

Dana itu difokuskan untuk penyelesaian dua proyek properti ASII yaitu Menara Astra dan Anandamaya Residences.

Kemudian, Rp1,3 triliun diperuntukan bagi penyelesaian proyek-proyek jalan tol di bawah PT Marga Harjaya Infrastruktur, PT Marga Mandalasakti dan PT Trans Marga Jateng.

Sisanya, akan digunakan ASII untuk pengembangan di sektor jalan tol serta properti lainnya dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan peluang yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini