Bisnis.com,TANGERANG - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyiapkan anggaran hingga US$10 juta pada tahun ini untuk mempersiapkan platform big data. Dengan platform tersebut, perseroan berencana mengembangkan sistem pengajuan kredit secara online.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan melalui big data, perseroan dapat langsung melakukan analisa kredit melalui behaviour para nasabah.
Behaviour nasabah nantinya dapat dilihat melalui transaksi harian dengan bank, data identitas, tempat tinggal, dan data lainnya, yang dikumpulkan dalam satu platform.
Adapun untuk secara lebih lengkap melihat behaviour nasabah, perseroan bekerja sama dengan para pemain e-commerce. Melalui kerja sama itu, perseroan dapat melihat berbagai transaksi jual beli yang dilakukan oleh para nasabah.
“Ke depan kalau mau kredit tidak usah ke cabang lagi. Secara online, dari big data bisa tahu risikonya bagaimana, nanti ditentukan dapat limit kredit berapa,” ujarnya saat konferensi pers di sela Indonesia E-Commerce Summit & Expo di Jakarta pada Rabu (27/4/2016).
Tiko, panggilan akrab Kartika, mengatakan pembentukan big data untuk kredit online itu merupakan rencana jangka panjang yang tengah dipersiapkan. Perseroan saat ini masih mencari mesin yang bakal digunakan untuk pengembangan teknologi teranyarnya itu.
Paling tidak, lanjut Tiko, penggunaan big data untuk kredit online ini bisa direalisasikan dalam 3 tahun - 5 tahun mendatang. “Ini butuh waktu agar datanya makin lengkap makin panjang historinya. Kami mulai dengan database-nya dulu. Setelah itu ada data engineer yang memberi analisa.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel