Efek Putusan Bank Sentral Jepang, Harga Emas Kian Bersinar

Bisnis.com,28 Apr 2016, 20:48 WIB
Penulis: Hafiyyan

Bisnis.com, JAKARTA--Harga emas kembali meningkat seiring dengan sentimen positif dari Bank Sentral Jepang (BOJ) menjaga stimulus yang menekan laju dolar Amerika Serikat.

Pada perdagangan Kamis (28/4) pukul 19:00 WIB harga emas Comex untuk kontrak Juni 2016 terkerek 7,1 poin atau 0,57% menjadi US$1.257,5 per troy ounce. Adapun emas Gold Spot naik 9,12 poin atau 0,73% menjadi US$1.254,95 per troy ounce.

Sebelum putusan rapat BOJ emas anjlok 0,6%, tetapi kini menuju kenaikan dalam empat sesi perdagangan berturut-turut. Reli tersebut menjadi laju terpanjang sejak Februari 2016.

Vyanne Lai, Eonomist National Australia Bank Ltd., mengatakan upaya BOJ dan juga Bank Sentral Eropa (ECB) menjaga sejumlah stimulus dan mempertahankan suku bunga negatif bertujuan memacu pertumbuhan ekonomi domestik.

Pada rapat Kamis, Bank Sentral Jepang memutuskan tetap menggelontorkan dana sebesar 80 triliun yen (US$715 juta) dan memertahankan suku bunga negatif sebesar 0,1%.  Langkah BOJ secara langsung menaikkan nilai tukar yen dan menekan dolar, sehingga membuka peluang bagi emas melanjutkan reli.

Di sisi lain, pengumuman Federal Reserve yang tetap mempertahankan suku bunga turut mengurangi keperkasaan dolar AS. Sejumlah investor memercayai Fed Rate tetap akan naik, tetapi akan dilakukan pada paruh kedua 2016.

 "BOJ tidak memberikan stimulus lebih pada rapat dewan hari ini [kemarin], lalu berimbas pada penguatan yen yang menekan indeks dolar. Tampaknya BOJ memilih untuk mengambil beberapa waktu ke depan untuk melihat efektivitas suku bunga negatif setelah dilakukan tiga bulan lalu," ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Kamis (28/4/2016).

Sentimen kenaikan harga emas juga ditopang sisi permintaan. Data yang dikumpulkan Bloomberg menyebutkan kepemilikan emas di exchange-traded funds  (ETF) pada Rabu (27/4) naik 1,6 ton menjadi 1.756,6 ton.

Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM, menyampaikan pergerakan emas menampilkan sinyal konsolidasi menjelang keputusan bank sentral Jepang dan AS yang sangat diantisipasi pasar pada pekan ini. Namun, terlepas dari periode konsolidasi logam mulia ini tetap bullish secara fundamental.

Ketidakpastian ekonomi global dan penurunan harga minyak menjadi pondasi apresiasi lebih lanjut menuju US$1250 per troy ounce. Selanjutnya, pelemahan USD membuka jalan ke harga yang lebih tinggi lagi.

"Sentimen bullish tetap mendominasi selama level support US$1.210 per trouy ounce dapat dipertahankan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini