KINERJA RABOBANK: Corporate Business Tambah Laku

Bisnis.com,29 Apr 2016, 15:27 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Kantor Pusat Rabobank/dealbook.nytimes.com

Bisnis.com, SURABAYA — Rabobank memperkirakan minat terhadap kredit korporasi alias corporate businessbakal lebih banyak diminati nasabah sejalan dengan tren semakin banyak konsumen produk pangan dan agribisnis yang menuntut kejelasan muasal produk yang mereka konsumsi.

Hans Loth selaku Director & Business Change Raboobank mengatakan kini masyarakat menuntuttraceability atau kemudahan untuk dilacak terhadap produk-produk pangan dan agrikultur. Hal ini memicu produsen maupun distributor mengutamakan sertifikasi produk.

“Tapi ini [perbaikan mutu produk] akan dimulai dari perusahaan besar dulu, dari front runner. Mereka punya kemampuan [dana] untuk bisa fokus kepada sertifikasi,” ucapnya kepada Bisnis, di Surabaya, Kamis (28/4/2016).

Perbaikan kualitas produk pada akhirnya berujung kepada semakin berkembangnya bisnis. Di sinilah perbankan seperti Rabobank, yang fokus kepada kredit sektor pangan dan agribisnis, bermain. Pasalnya dalam pengembangan bisnis, pengusaha butuh pendanaan dari bank.

Oleh karena itu Loth meyakini kredit korporasilah yang akan laris. Produk ini memang dikhususkan untuk memberi pendanaan kepada perusahaan-perusahaan besar. Setelahnya barulah merambah pebisnis skala usaha kecil dan menengah (UKM) yang dibiayai melalui business banking.

“Arahnya permintaan kredit akan meningkat daricorporate banking lalu business banking akan mengikuti, karena perusahaan besar akan meminta ke UKM untuk juga mensertifikasi produknya,” ucap Loth.

Sampai sekarang Rabobank terus melakukan transformasi dari bank yang konsentrasi mendanai ritel menjadi fokus ke pangan dan agribisnis. Kredit ke dua sektor ini porsinya 50% dari total outstanding.Pada tahun-tahun mendatang perusahaan hendak mendongkraknya menjadi 80%.

Kini Rabobank tengah intens membidik bidang aquakultur yang merupakan bagian dari sektor agribisnis. Produksi ikan laut banyak dilakukan negara berkembang, seperti Indonesia, sedangkan konsumsinya oleh negara maju. RI sendiri termasuktop ten pengekspor ikan laut di dunia.

Penghasil ikan laut terbesar di Indonesia ialah Sulawesi Selatan porsinya 21,6%, Nusa Tenggara Timur 13,7%, Sulawesi Tengah 8,5%, dan Jawa Timur 7,3%.

Peneliti dan Penasihat Pangan dan Agribisnis Rabobank Lian Heinheus menyatakan kini konsumen semakin ingin tahu dari mana produk berasal dan menginginkan standar tertentu dalam produksinya. Hal ini mendorong permintaan traceability meningkat sehingga menuntut produsen memperbaiki mutu.

“Di Indonesia sendiri terjadi peningkatan sertifikasi dari sekitar seratus pada 2009 menjadi 2.800 pada 2013,” tuturnya.

Kredit Petani

Selain menyalurkan kredit ke perusahaan besar dan UKM, Rabobank juga memberikannya ke petani. Produknya bernama Rabobank Foundation. Penyaluran kreditnya dilakukan dengan bekerja sama dengan koperasi.

Saat ini ada ada 29 koperasi secara nasional yang bekerja sama dengan Rabobank. Jumlah ini setara dengan 35 proyek pendanaan, ada satu koperasi yang pendanaannya lebih dari satu. Adapun dana yang sudah disalurkan mencapai Rp70 miliar sepanjang tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini