Bisnis.com, JAKARTA -- Allianz Indonesia menargetkan sepanjang 2016 premi perusahaan dapat tumbuh 5% di atas pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
Joachim Wessling, Country Manager & Direktur Utama PT Asuransi Allianz Life Indonesia, mengatakan untuk mengejar target itu perusahaan akan menjalankan beberapa strategi. Dia mengatakan untuk Allianz Life pihaknya akan berfokus pada peningkatan produktivitas dan profesionalitas tenaga pemasaran.
Perusahaan juga lebih menekankan penjualan pada produk pada aspek proteksinya. Selain itu pemasaran juga mengedepankan multi distribusi dan multi segmentasi produk. Sementara untuk asuransi umum di bawah Allianz Indonesia yakni Allianz Utama maka perusahaan akan melakukan beberapa inisiatif untuk mendukung strategi perusahaan dengan mitra bisnis dan nasabah melalui interaksi digital secara lebih efektif dan efisien.
"Allianz Utama ingin memberikan technical excellence, yaitu menjadi yang unggul dalam segala hal bagi mitra bisnis dan nasabah kami," kata Joachim melalui surat elektronik, Senin (2/5/2016).
Sementara untuk tahun buku 2015, Joachim mengatakan secara keseluruhan laba Allianz Indonesia yang terdiri dari Allianz Life dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terkoreksi 0,4%. Namun demikian, laju pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) perusahaan selama 4 tahun terakhir tetap menunjukkan tren positif dengan tumbuh 4% untuk pendapatan premi bruto dan 36% untuk laba bersih.
Berdasarkan laporan keuangan yang diaudit, laba Allianz Life mengalami penurunan 5,5% dari Rp957 miliar di 2014 menjadi Rp904 miliar di 2015. Sementara Allianz Utama naik sebesar 22,6% menjadi Rp 37,41 miliar dibandingkan 2014 sebesar Rp30,52 miliar.
Sementara untuk beban dan manfaat yang dibayar, Allianz Life berhasil menekan dari Rp8,94 di 2014 menjadi Rp5,09 triliun akhir tahun lalu atau terpangkas 43%. Meski klaim relatif stabil, perusahaan dapat meminimalisir kenaikan cadangan klaim.
"Penurunan pada pendapatan premi bruto dan laba bersih gabungan disebabkan oleh besarnya tantangan yang dihadapi oleh lini usaha asuransi jiwa di tahun 2015," katanya.
Dia mengatakan perlambatan kondisi ekonomi membuat turunnya minat masyarakat untuk menambah jenis perlindungan. Sedangkan lini asuransi umum tumbuh lebih baik karena peningkatan penetrasi yang dilakukan dari jalur distribusi keagenan.
Strategi multi segmen dan multi distribusi yang kami terapkan membuat kami tetap leluasa dan cekatan dalam menemukan peluang dan melakukan pendekatan yang tepat terhadap kebutuhan nasabah," katanya.
Dengan model multi segemen ini, Joachim mengatakan meski terjadi penurunan pendapatan, basis nasabah justru meningkat. Dia menjelaskan tahun lalu jalur distribusi keagenan menyumbangkan 34% premi bruto atau Rp2,99 triliun. Jumlah ini nail 10,6% dibandingkan 2014. Bancassurancemenyumbangkan 49% bisnis dengan premi Rp4,32 triliun. sedangkanHealth & Corporate Solution menyumbang 17% bisnis dengan premi Rp1,5 triliun. Sedangkan dana kelolaan Allianz Life hingga akhir tahun lalu mencapai Rp25,22 trilliun di tahun 2015.
"Jumlah tertanggung meningkat sebesar 12% baik dari nasabah segmen korporat maupun individual," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel