Usai Tahun Baru, Pertumbuhan Ekonomi Sulut Melambat

Bisnis.com,04 Mei 2016, 17:41 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Tahun baru/Ilustrasi-happynewyear2016.net

Bisnis.com, MANADO - Pertumbuhan ekonomi triwulan I/2016 Sulawesi Utara tercatat sebesar 5,96% atau melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,4%.

Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara Mochamad Edy Mahmud mengatakan pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Sektor jasa keuangan dan asuransi merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 12,41%, diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,56% serta konstruksi sebesar 9,88%.

Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (quater to quarter), kinerja triwulan I/2016 menyusut 11,92%. Menurutnya, penurunan sisi produksi disebabkan efek musiman perekonomian Sulut.

“Di antaranya berakhirnya perayaan keagamaan dan tahun baru pada triwulan IV/2015 dan belum dimulainya proyek-proyek pembangunan oleh pemerintah,” katanya, dalam paparan PDRB Sulut Triwulan I/2016, Rabu (4/5/2016).

Perekonomian Sulut Triwulan I/2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp22,65 triliun. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen impor luar negeri sebesar 16,01%.

Edy mengatakan struktur perekonomian Sulawesi Utara pada triwulan I-2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, a.l pertanian, kehutanan, dan perikanan (20,93%); perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor (12,41%) serta konstruksi (11,35%).

“Sumber utama pertumbuhan ekonomi Sulut triwulan I/2016 sendiri ialah konstruksi, , perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan Sepeda Motor, serta transportasi dan pergudangan,” tambahnya.

Sementara itu, menurut pengeluaran didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (47,53%), diikuti pembentukan modal tetap bruto (32,82%) serta pengeluaran konsumsi pemerintah (17,94%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini