Penduduk Bekerja di Sulut Bertambah, Pengangguran Susut 7,82%

Bisnis.com,04 Mei 2016, 18:18 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Bursa kerja/Ilustrasi

Bisnis.com, MANADO - Jumlah penduduk yang bekerja di Sulawesi Utara pada Februari 2016 mencapai 1,09 juta orang, sementara tingkat pengangguran terbuka Februari sebesar 7,82% atau menyusut dibandingkan dengan Agustus 2015 sebesar 9,03%.

Bertambahnya penduduk yang bekerja dari keadaan Agustus 2015 sebanyak 91.300 orang. Tidak hanya jumlah penduduk yang bekerja yang meningkat, angkatan kerja penduduk Sulut juga demikian.

Dalam paparan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut disebutkan, Jumlah angkatan kerja Sulut pada Februari 2016 mencapai 1,18 juta orang, bertambah sebanyak 85.000 orang dibandingkan dengan angkatan kerja Agustus 2015 atau bertambah sebanyak 4.000 orang dibandingkan Februari 2015.

Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara Mochamad Edy Mahmud mengatakan struktur lapangan pekerjaan hingga Februari 2016 tidak mengalami perubahan. Dimana sektor pertanian, perdagangan, jasa kemasyarakatan, dan transportasi secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Bumi Nyiur Melambai.

“Penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap berkurang 6.400 orang dan penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan bertambah sebanyak 61,100 orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal bertambah sekitar 38,64% pada Februari 2015 menjadi 43,16% pada tahun ini,” katanya, Rabu (4/5/2016).

Selama setahun terakhir (Februari 2016Februari 2015), jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada hampir semua sektor, terutama di sektor lainnya (Pertambangan, Listrik, Gas dan Air Minum) sebanyak 11.200 orang (62,05%).

Diikuti oleh sektor konstruksi sebanyak 27.000 orang (40,22%), serta sektor jasa kemasyarakatan sebanyak 30.600 orang (16,12%). Sementara itu, sektor yang mengalami penurunan jumlah penduduk bekerja terutama di sektor lembaga keuangan dan pertanian sebesar 29,6% dan 14,48%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini