Februari 2016, Aset Bank Syariah Kinclong

Bisnis.com,04 Mei 2016, 19:45 WIB
Penulis: Ihda Fadila
Pelayanan di salah satu bank syariah./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com,JAKARTA — Setelah menunjukkan penurunan pada bulan sebelumnya, aset perbankan syariah tercatat naik per Februari 2016.

Dari statisik perbankan syariah terbaru yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset bank umum syariah dan unit usaha syariah per Februari 2016 mencapai Rp290,43 triliun, naik 1,04% dibandingkan dengan Januari 2016 sebesar Rp287,44 triliun.

Padahal, per Januari 2016, aset perbankan syariah menunjukkan penurunan 2,98% dibandingkan Desember 2015. Per Desember 2015, aset bank syariah tercatat sebesar Rp292,26 triliun.

Lebih rinci, aset bank umum syariah per Februari 2016 mencapai Rp210,59 triliun, naik 0,47% dari bulan sebelumnya sebesar Rp209,61 triliun. Sementara aset unit usaha syariah tercatat mencapai Rp79,84 triliun, naik 2,58% dari Januari 2016 sebesar Rp77,83 triliun.

Saat ini jumlah bank umum syariah (BUS) sebanyak 12, yaitu PT Bank Muamalat Indonesia, PT Bank Victoria Syariah, PT Bank BRI Syariah, PT Bank Jabar Banten Syariah, PT Bank BNI Syariah, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Mega Syariah, PT Bank Panin Syariah, PT Bank Syariah Bukopin, PT BCA Syariah, PT Maybank Syariah Indonesia, dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah. Adapun, jumlah unit usaha syariah (UUS) sebanyak 22.

Seperti diketahui, saat ini pangsa pasar perbankan syariah masih rendah. Dibandingkan dengan bank umum konvensional, pangsa pasar bank syariah belum mencapai 5% atau dikenal dengan 5% trap.

Adapun, OJK terus berupaya untuk mendorong bank syariah menembus 5% trap tersebut. Salah satunya, OJK mengeluarkan kebijakan terkait relaksasi pengeluaran produk baru, perluasan jaringan, dan kegiatan gadai syariah yang disebutkan bersamaan dengan pengumuman paket kebijakan ekonomi jilid V.

Sementara itu, OJK pun meyakini tahun ini pangsa pasar syariah bisa menembus 5% dengan konversi PT Bank Aceh dari bank konvensional menjadi bank syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini