Profesor Filsafat Ini Selundupkan Gading Gajah ke China

Bisnis.com,10 Mei 2016, 10:40 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Yiwei Zheng./REUTERS

 

Bisnis.com, MINNESOTA - Seorang mantan profesor filsafat di Minnesota didenda US$500.000 pada Senin lantaran penyelundupan gading gajah dan ekspor ilegal cula badak dari Amerika Serikat ke China, kata jaksa.

Yiwei Zheng, 43, mantan profesor St. Cloud State University, juga dijatuhi hukuman tiga tahun masa percobaan dan 150 jam pelayanan masyarakat oleh Hakim Distrik AS John R. Tunheim di Minneapolis, kata jaksa.

Denda yang harus dibayar kepada Lacey Act Reward Fund, yang digunakan oleh AS Fish and Wildlife Service untuk menghargai mereka yang memberikan informasi tentang kejahatan satwa liar dan untuk merawat binatang. (foto: onenewspage.com).

Pengacara Zheng, Timothy Webb, mengatakan, kliennya juga akan menghabiskan enam pekan di penjara, adalah adil.

Kerja Zheng dengan St. Cloud State University berakhir pada Maret, kata Adam Hammer, juru bicara sekolah.

Zheng China-Amerika juga dikenal sebagai Steve Zheng, mengaku bersalah pada  Januari untuk penyelundupan gading dari Amerika Serikat ke China pada  April 2011 dan mengekspor tanduk badak pada  Juli 2010, melanggar aturan spesies yang terancam punah.

"Terdakwa ini membantu untuk mempertahankan pasar ilegal ini selama bertahun-tahun, terlibat dalam lebih dari 300 penjualan dan penghasilan lebih dari US$  juta," kata Asisten Jaksa Amerika Serikat Laura Provinzino dalam sebuah pernyataan. "Labanya diperoleh dengan mengorbankan spesies ini terancam dan hampir punah."

Zheng mengoperasikan bisnis online yang disebut Dragon Crouching Antiques di mana beberapa objek yang dijual dibuat dengan gading dan cula badak, kata jaksa.
Item ilegal Zheng diselundupkan ke dalam dan keluar dari Amerika Serikat yang bernilai US$1,5 juta, kata jaksa.

Cula badak dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada emas di tempat-tempat seperti Vietnam, di mana keyakinan tanpa dasar ilmu baru-baru ini muncul bahwa hal itu dapat digunakan untuk menyembuhkan kanker.

Afrika Selatan, yang memiliki lebih banyak badak dari negara lain di Afrika, melihat hampir 1.200 hewan dibunuh oleh pemburu pada  2015, kata Kementerian Lingkungan Hidup Afsel.

Ada busur dari penyembelihan hewan ilegal di benua dari Sudan Selatan, di mana konservasionis mengatakan gajah  dibunuh oleh pasukan pemerintah dan pemberontak, ke Afrika Selatan.

Perdagangan cula badak dilarang secara global di bawah ketentuan konvensi CITES. Di tempat lain di Afrika, perburuan gading gajah telah merajalela, Asia pasar utama untuk komoditas terlarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini