Bisnis.com, JAKARTA- Berdasarkan data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan multifinance kuartal I/2016 mencapai Rp364,40 triliun atau tumbuh 0,07% mom namun turun 1,46% yoy.
Penurunan pembiayaan multifinance secara tahunan tersebut didorong oleh turunnya pembiayaan sewa guna usaha (leasing) menjadi Rp 103,11 triliun (0,69% mom dan –9,73% yoy).
Sementara itu lini bisnis pembiayaan konsumen sebagai kontributor terbesar (68,55%) mencatat pembiayaan sejumlah Rp 249,79 triliun pada triwulan pertama tahun ini, masih mengalami pertumbuhan 0,28% mom dan 1,48% yoy.
“Kondisi makro ekonomi yang belum sepenuhnya kondusif serta masih lemahnya daya beli masyarakat, menyebabkan perusahaan multifinance belum menunjukkan pertumbuhan kinerja yang signifikan pada triwulan pertama tahun ini,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (11/5/2016).
Di sisi lain, ujarnya, sikap selektif dalam menerima pengajuan kredit dari konsumen juga harus dilakukan perusahaan multifinance sebagai langkah untuk mengantisipasi peningkatan nonperforming finance (NPF).
Dikemukakan masih lemahnya pembiayaan sewa guna usaha seiring dengan kinerja sektor pertambangan, yang cenderung menunjukkan tren penurunan.
“Emiten konsumer diantaranya ADMF, BFIN, WOMF dan leasing diantaranya CFIN, BBLD dan IBFN.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel