CADANGAN DEVISA NAIK: Defisit APBN Harus Dijaga di Bawah 2,5%

Bisnis.com,11 Mei 2016, 07:24 WIB
Penulis: Veronika Yasinta
./.

Bisnis.com, Jakarta— Kendati cadangan devisa mengalami kenaikan tipis pada April 2016, pemerintah tetap perlu menjaga defisit anggaran agar tidak membengkak.

Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa hingga akhir April 2016 mengalami kenaikan US$0,2 miliar menjadi US$107,7 miliar.

Eric Alexander Sugandi, Senior Economic Analyst Kenta Institute mengatakan kenaikan cadev yang sedikit itu bisa menambah amunisi BI untuk mempertahankan nilai rupiah. Di sisi lain, pemerintah harus menjaga defisit APBN sehingga tidak membengkak terlalu besar.

Menurutnya, meningkatnya defisit anggaran dapat mempengaruhi persepsi investor asing global pada kebijakan fiskal pemerintah sehingga arus dana asing bisa ke luar. Dia menilai kondisi perekonomian pada kuartal I/2016 telah menarik penanam modal karena faktor imbal hasil yang atraktif dari investasi portofolio.

Inflasi yang cukup terkendali juga membuat investor asing masuk membeli aset portofolio termasuk SBBI yang menjadi salah pendorong meningkatnya cadangan devisa pada April 2016.

“Tapi itu tidak banyak ya, artinya masuknya tidak masif karena banyak investor asing yang masih wait and see kondisi ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Dia berpendapat defisit APBN harus dijaga di bawah 2,5% dari PDB untuk pemerintah sehingga mampu menahan dana asing di dalam negeri. Presentase itu cukup aman mengingat total defisit anggaran pemerintah daerah sekitar 0,5% dari PDB nominal.

“Total pusat dan daerah tak boleh lebih dari 3,0% dari PDB nominal menurut UU Keuangan Negara. Tahun ini akan bengkak dari target 2,15% dari PDB nominal di APBN 2016,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini