Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Ina Perdana Tbk. mengaku tidak akan mengubah target pertumbuhan kreditnya pada tahun ini. Pasalnya, perseroan sudah melihat potensi pertumbuhan kredit pada tahun ini masih berat sejak akhir tahun lalu.
Edy Kuntardjo, Direktur Utama PT Bank INA Perdana Tbk., menjelaskan perseroan tidak berencana merevisi target pertumbuhan kreditnya pada tahun ini karena sudah mematok pertumbuhan yang tergolong rendah. Setelah melihat kondisi di kuartal pertama kemarin, kondisi justru malah semakin memburuk dibandingkan dengan kuartal I/2015.
“Dari segi kredit, pada kuartal pertama ini kami prediksi pertumbuhan year to date (ytd) bisa mencapai di atas 5%, tetapi ternyata hanya mencapai sekitar 4,62%. Pada tahun ini, kami tetap targetkan pertumbuhan kredit 12%,” ujarnya dalam paparan publik pada Kamis (12/5).
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4,62% menjadi Rp1,18 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang senilai Rp1,13 triliun.
Dari segi portofolio kredit, perseroan dominan ada pada kredit di segmen komersial untuk usaha menengah dan kecil sebesar 76,74%, sedangkan sisanya ada di segmen konsumer.
Sampai kuartal pertama tahun lalu, perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 29,55% menjadi Rp3,11 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Kenaikan laba bersih itu seiring dengan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 48,87% menjadi Rp17,7 triliun dibandingkan periode sama pada tahun lalu senilai Rp11,88 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel