Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Jepang berminat untuk mengembangkan komoditas sutera di Sulawesi Selatan dengan memaksimalkan produksi para petani dan perajin sutera di kawasan Wajo dan Enrekang.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Sulawesi Selatan A.M. Yamin menjelaskan belum lama ini pihak konsulat Jepang dan Japan International Cooperation Agency (JICA) telah melakukan penelitian terhadap sutera, dan hasilnya menunjukan bahwa pengembangan komoditas sutera di Sulawesi Selatan masih belum maksimal.
"Konsulat Jepang sudah melakukan pembicaraan dengan kami, mereka menjelaskan kualitas sutera di Sulawesi Selatan sangat baik, hanya saja produksinya masih sangat terbatas karena ada yang perlu diperbaiki di bagian hulu," paparnya kepada Bisnis, Kamis (12/5).
Salah satu permasalahan yang harus diperhatikan antara lain penanganan telur ulat sutera dan proses panen serat sutera. Produksi telur dinilai sangat vital terhadap kualitas serat sutera yang dihasilkan. Sehingga, para petani harus telaten dalam merawat ulat-ulat sutera, baik dari penempatan bibit hingga pemberian pakan.
Pihak Jepang akan mengajak salah satu perusahaan yang telah lama menggeluti persuteraan untuk mendampingi dan membina para perajin sutera agar kualitas sumber daya meningkat, dan berdampak terhadap peningkatan volume produksi.
"Dalam beberapa tahun terakhir produktivitas bibit sutera sangat menurun, hal tersebut memengaruhi motivasi para petani. Padahal, permintaan selama ini tidak pernah menurun," imbuhnya.
Yamin menambahkan antusiasme pihak Jepang terhadap sutera Sulsel didorong karena tingginya minat masyarakat Jepang terhadap produk-produk hasil olahan sutera.
Untuk itu, dalam waktu dekat mereka akan mempromosikan pengembangan komoditas ini kepada para pengusaha dan investor dari Jepang yang ingin bekerja sama dan berinvestasi di kedua wilayah penghasil sutera di Sulsel.
Selama ini, komoditas sutera berhasil menjadi penggerak roda ekonomi di kawasan tengah Sulawesi Selatan dan produknya banyak diperdagangkan di luar pulau hingga luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel