Nilai Ekspor Komoditas Sulsel Rebound per April, Nikel Masih Mendominasi

Bisnis.com,16 Mei 2016, 13:48 WIB
Penulis: Nenden Sekar Arum
Ekspor Sulsel masih didominasi oleh nikel /ilustrasi

Bisnis.com, MAKASSAR - Nilai ekspor komoditas Sulawesi Selatan mulai rebound setelah mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.

Pada April, tercatat mengalami kenaikan 9,28% dibandingkan dengan perolehan pada bulan sebelumnya menjadi US$83,44 juta.

Sementara itu, nilai ekspor akumulasi sepanjang empat bulan pertama tahun ini masih mengalami penurunan sebesar 31,02% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi US$306,81 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Nursam Salam memaparkan pada April, ekspor Sulsel masih didominasi oleh nikel dengan komposisi 54,58% dari total nilai ekspor sebesar US$45,54 juta. Jumlah tersebut naik 19,22% dibandingkan perolehan pada bulan sebelumnya.

"Negara tujuan ekspor nikel adalah Jepang, sekaligus menjadi negara tujuan ekspor utama Sulsel dengan nilai US$48,79 juta," paparnya di Makassar, Senin (16/5/2016).

Setelah nikel, komoditas lainnya dengan nilai ekspor lima besar adalah komoditas ikan dan udang sebesar US$10,69 juta, disusul biji-bijian berminyak dan tanaman obat (US$7,54 juta), kemudian kakao (US$4,66 juta), dan buah-buahan (US$4,39 juta).

Sementara itu, nilai impor Sulsel pada April 2016 juga naik sebesar 7,13% dibandingkan dengan nilai impor bulan sebelumnya menjadi US$45,77 juta, sedangkan secara kumulatif Januari-April turun sebesar 28,57% dibandingkan periode yang sama tahu lalu sebesar US$191,17 juta.

Kenaikan nilai impor tersebut didorong oleh meningkatnya impor mesin-mesin atau pesawat mekanik yang nilainya naik 13,46% dari bulan sebelumnya menjadi US$16,88 juta, disusul oleh impor kapal laut senilai US$7,39 juta, dan gandum-ganduman sebesar US$6,44 juta.

Adapun, lima negara utama pemasok utama barang impor ke Sulsel adalah China senilai US$21,65 juta, Singapura (US$5,72 juta), Australia (US$5,44 juta), Perancis (US$3,31 juta), dan Argentina (US$2,84 juta).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini