United Tractors (UNTR) Guyur Komatsu Astra Finance Rp600 M

Bisnis.com,17 Mei 2016, 19:08 WIB
Penulis: Sukirno
United Tractors (UNTR)/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat berat PT United Tractors Tbk. (UNTR) memberikan pinjaman bagi PT Komatsu Astra Finance senilai Rp600 miliar untuk modal kerja.

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan penandatanganan pinjaman dilakukan pada 12 Mei 2016 dengan Komatsu Astra Finance yang sama-sama sebagai anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII). Pinjaman senilai Rp600 miliar itu akan digunakan untuk modal kerja Komatsu Astra Finance.

"Selanjutnya akan digunakan untuk pemberian pembiayaan alat-alat berat kepada pelanggan perseroan yang membeli alat berat dari Komatsu Astra Finance," ujarnya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Selasa (17/5/2016).

Pinjaman tanpa komitmen tersebut memiliki bunga 6% per tahun edngan periode setiap 3 bulan. Pinjaman memiliki tenor 3 tahun sejak tanggal jangka waktu ketersediaan hingga 31 Desember 2016.

Emiten besandi UNTR itu memilih untuk melakukan transaksi dengan Komatsu Astra Finance lantaran secara bisnis dinilai menguntungkan terutama bagi seluruh pemegang saham. Dana yang diperoleh dari pinjaman hanya digunakan untuk pembiayaan penjualan alat berat.

Perseroan mengalami penurunan penjualan alat berat 34,6% menjadi 499 unit dari kuartal I/2015 yang mencapai 763 unit. Sektor pertambangan yang tadinya menyumbang penjualan 33% merosot menjadi 21%, berbalik dengan melesatnya sektor konstruksi hingga 48%.

Sementara itu, dari kegiatan kontraktor batu bara yang digarap anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara (Pama) membukukan kinerja overburden mencapai 163,4 juta bank cubic meter (bcm), turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 174,9 juta bcm.

Adapun, perseroan mencatatkan penjualan batubara sebesar 1,75 juta ton pada Kuartal I/2016. Jumlah ini naik tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,71 juta ton.

Tahun ini, manajemen UNTR mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/Capex) senilai US$200 juta hingga US$250 juta. Total belanja modal tersebut merosot dari rerata tahun-tahun sebelumnya yang mencapai US$500 juta-US$600 juta.

Hingga Maret 2016, perseroan baru merealisasikan Capex senilai US$30 juta. Pama menjadi penyerap belanja modal terbesar, sedangkan ekspansi perseroan pada pertambangan emas diproyeksi baru akan mulai berproduksi pada 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini