Bisnis.com, JAKARTA- Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,11% atau 15 poin ke Rp13.295 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa (17/5/2016).
Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis sebesar 0,05% atau 7 poin ke 13.303.
Dalam pergerkannya, rupiah dominan di zona hijau.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.266-13.311.
Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (17/5/2016).
Nilai tukar rupiah ditutup terapresiasi 15 poin atau 0,11% ke Rp13.295 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah juga dibuka menguat 7 poin atau 0,05% ke Rp13.303 per dolar AS.
Pada perdagangan hari ini rupiah dominan berada di zona hijau, rupiah bergerak di kisaran Rp13.266–Rp13.311 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta,dalam risetnya yang diterima sore ini, Selasa (17/5/2016), mengatakan perhatian investor minggu ini akan tertuju pada BI Rate.
“Minggu ini fokus investor akan tertuju pada BI Rate. Rupiah akan diuntungkan oleh harga komoditas yang membaik, tetapi ketidakpastian dari tax amnesty serta peringkat S&P masih akan membayangi hingga akhir bulan. Tekanan dolar kuat yang berkurang bisa bantu rupiah lebih kuat,” lanjut Rangga.
Sementara itu, analis riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan pergerakan rupiah dalam kisaran yang wajar.
"Rupiah cenderung stabil," kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Selasa (17/5/2016).
Indeks dolar AS pada perdagangan hari ini fluktuatif. Terpantau menguat tipis 0,01% atau 0,01 poin ke level 94,58 pada pukul 16.07 WIB.
Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,11% atau 15 poin ke Rp13.295 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,10% atau 13 poin ke Rp13.297/dolar AS menjelang penutupan perdagangan hari ini.
Indeks dolar AS bertahan melemah 0,25% ke 94,433 pada pk. 14.39 WIB, dan rupiah menguat 17 poin atau 0,13% ke Rp13.293/US$.
Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama, karena data ekonomi yang keluar dari negara itu lebih buruk daripada yang diperkirakan.
Kepercayaan pengembang di pasar untuk rumah keluarga tunggal yang baru dibangun tetap tidak berubah pada Mei di tingkat 58 pada Indeks Pasar Perumahan National Association of Home Builders/Wells Fargo yang dirilis pada Senin. Angka terbaru itu sedikit lebih rendah dari konsensus pasar 59 seperti dikutip Antara, Selasa (17/5/2016).
Sementara itu, Survei Manufaktur Empire State (Negara Bagian New York) Mei 2016 yang diumumkan pada Senin menunjukkan bahwa kegiatan usaha untuk manufaktur di New York menurun.
Indeks utama kondisi bisnis secara umum turun 19 poin menjadi minus 9,0, gagal memenuhi konsensus pasar untuk kenaikan 7,0%.
Rupiah menguat 17 poin atau 0,13% ke Rp13.293/US$
Harga minyak WTI kontrak Juni melesat sebesar 1,09% atau 0,52 poin ke US$48,24 per barel pada pukul 11.05 WIB setelah dibuka dengan penguatan sebesar 0,38% atau 0,18 poin di US$47,90 per barel.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juli juga menanjak sebesar 0,59% atau 0,29 poin ke US$49,26 per barel, melanjutkan penguatan di pagi harinya.
Seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah melonjak ke level tertinggi selama kurang lebih enam bulan pada awal perdagangan hari ini sejalan dengan fokus pasar pada gangguan pasokan minyak tanah yang mendorong melampaui perusahaan investasi global Goldman Sachs mengeluarkan pernyataan bullish akan harga dalam jangka pendek.
Trend penguatan harga minyak selama dua minggu terakhir lahir dari kombinasi penghentian produksi di Nigeria, Venezuela, dan wilayah lainnya; penurunan produksi AS; serta pembekuan suplai dari Kanada akibat kebakaran yang melanda wilayah minyak Alberta.
“Meningkatnya intensitas gangguan pasokan pada pasar minyak dapat mendukung harga dalam jangka pendek,” jelas ANZ.
Catatan bullish lebih lanjut datang dari US Energy Information Administration (EIA-AS) kemarin, yang menyatakan harapan penurunan produksi minyak shale pada Juni nanti.
Harga minyak ke level tertinggi enam bulan, yaitu WTI kontrak Juni naik 1,05% ke US$48,22/US$ pada pk. 12.59 WIB.
Di saat harga minyak melejit, rupiah menguat 0,23% ke Rp13.280/US$
Nilai tukar rupiah menguat 0,22% atau 29 poin ke 13.281 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada akhir sesi perdagangan siang ini, Selasa (17/5/2016).
Mata uang Asia Tenggara kompak menguat.
Peso Filipina (+0,19%), baht Thailand (+0,25%), dolar Singapura (+0,19%), ringgit Malaysia (+0,19%), dan rupiah menguat 25 poin atau 0,19% ke Rp13.285/US$.
Nilai tukar rupiah menguat 0,22% atau 29 poin ke 13.281 per dolar AS sejalan dengan pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa (17/5/2016).
Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis sebesar 0,05% atau 7 poin ke 13.303 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Selasa (17/5/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel